Sultra Memilih

Tanggapan DPD Golkar Sulawesi Tenggara Setelah Adi Jaya Putra dan Radhan Al Gindo Pindah ke NasDem

Dewan Pengurus Daerah (DPD) Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) menanggapi kepindahan dua kadernya.

Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/La Ode Ari
Sekretaris DPD Golkar Sultra, Muhammad Basri. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) menanggapi kepindahan dua kadernya.

Sebelumnya, Adi Jaya Putra dan Radhan Al Gindo Nur Alam memutuskan pindah ke Partai NasDem (Nasional Demokrat).

Adi Jaya Putra dan Radhan Al Gindo Nur Alam resmi berbaju partai politik besutan Surya Paloh saat diperkenalkan dalam Rakorwil Partai NasDem Sultra, Jumat (23/9/2022) lalu.

Selain itu, Partai NasDem memperkenalkan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa dan pengusaha Dedi Purnomo sebagai pengurus dan kader baru Partai NasDem.

Sebelum berganti baju sebagai kader Partai NasDem, Adi dan Radhan memulai karier politik di Golkar Sultra selama bertahun-tahun.

Baca juga: Golkar Sultra Usung Airlangga Hartarto, Harap Tak Ada Nama Lain di Koalisi Indonesia Bersatu

Kepindahan kedua kader Golkar ini kemudian mencuatkan reaksi dari pakar dan pengurus partai karena dihubungkan jelang Pemilihan Calon Anggota Legislatif atau Pilcaleg dan Pemilu 2024.

Soal kepindahan dua kadernya, Sekretaris DPD Golkar Sultra, Muhammad Basri menyatakan, partai menilai keputusan tersebut merupakan hak politik.

Apalagi, saat ini Golkar masih memiliki banyak kader mumpuni dalam kontestasi Pemilihan Calon Anggota Legislatif atau Pilcaleg dan Pilkada 2024.

Selain itu, kata dia, banyak pula kader dari partai politik lain yang juga memutuskan bergabung dengan Golkar.

"Soal kepindahan mereka, itu hak mereka mau memilih partai, begitu juga sebaliknya banyak dari kader terbaik partai lain yang masuk ke Golkar," jelasnya via WhatsApp pada Minggu (2/10/2022).

Baca juga: Golkar Kendari Target Tambah Perolehan Kursi Pileg 2024, Kesiapan Parpol Hadapi Verifikasi KPU

"Seperti Murfa Thalib dari PKB, Hj Masyura Illa Ladamai dari PAN, H Abu Hasan mantan Ketua PDIP Sultra dan Bupati Butur, dan lain-lain," ujarnya menambahkan.

Mantan Anggota DPRD Sultra ini mengatakan, kepindahan Adi Jaya Putra dan Radhan Al Gindo sama sekali tidak mempengaruhi komposisi atau figur yang akan mewarnai bursa pencalonan Pilcaleg 2024.

"Sama sekali tidak akan berpengaruh di Pilcaleg, karena Golkar sudah punya caleg terbaik untuk meraih perolehan suara atau kursi. Apalagi dengan tahapan Golkar tidak ada masalah, InsyaAllah," tuturnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved