BKKBN Sultra

4 Saka Pramuka Kolaborasi Ikut Berperan Aktif Cegah dan Percepat Penurunan Stunting di Yogyakarta

Upaya percepatan penurunan stunting guna mengejar target prevalensi 14 persen pada 2024 dilakukan berbagai pihak, termasuk Pramuka.

Istimewa
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembinaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nopian Andusti. 

"Di samping itu binaan kami Saka Kencana juga bisa mendapatkan materi-materi lain di luar yang biasa mereka dapatkan dari kami selaku pembina,” kata Shodiqin.

Sementara itu, Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Bantul, Hj Emi Masruroh mengatakan meski angka konsumsi ikan di Bantul masih rendah, tetapi sebetulnya masyarakat Bantul gemar makan ikan.

"Ini terbukti nasi kucing, makanan angkringan favorit warga yang paling laku ya nasi kucing sambel teri,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantul ini.

Kak Emi menjelaskan meski Bantul berhadapan dengan laut, tetapi profesi nelayan tidak banyak karena laut yang dihadapi adalah samudera, butuh peralatan mahal untuk bisa menangkap ikan.

“Oleh karena itu kita galakkan usaha dan konsumsi ikan dari perikanan darat seperti lele yang mudah diternakkan dan murah,” ujar Kak Emi.

Nopian Andusti BKKBN
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembinaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Nopian Andusti.

Menurutnya, angka konsumsi ikan di DIY memang masih rendah yaitu 33 kilogram per kapita per tahun.

Karena itu, Kak Emi mendorong perlu disosialisasikan Gemar Makan Ikan untuk percepatan penurunan stunting.

Ikan dikenal sebagai sumber protein, mineral, Omega 3 dan Vitamin D yang diperlukan bagi tumbuh kembang balita.

Ketua Kwarda DIY yang diwakili Kakak Arifin Budiharjo mengingatkan semua anggota Pramuka bahwa Pramuka harus peduli terhadap diri sendiri sekaligus peduli pada orang lain, yakni peduli stunting.

Untuk diketahui, acara bertajuk Pramuka Istimewa Peduli Stunting, dari Yogyakarta untuk Indonesia ini diakhiri dengan dialog interaktif antara para narasumber bersama para anggota Pramuka lintas Saka.

Baca juga: BKKBN Dorong KB Pascapersalinan Guna Tekan Prevalensi Stunting, Peringati Harganas XXIX di Medan

Kegiatan dialog dipandu dengan gaya remaja Maulida Anita Putri dan Srimulyani.

Sejumlah pertanyaan polos dan menggelitik bahkan mengundang tawa khas remaja pun terlontar, dan dijawab Deputi KSPK, Kakwarda, dan Kakwarcab dengan sabar dan diselingi canda pula.

Misalnya pertanyaan kalau saya tidak suka makan ikan, saya harus bagaimana supaya tetap sehat? Juga karena sudah terlanjur pendek, harus bagaimana?

Kemudian, dilakukan penandatanganan MoU antara Kepala Perwakilan BKKBN DIY dengan Pimpinan Dompet Dhuafa Kantor Cabang Yogyakarta Muhammad Zahron.

MoU tersebut tentang Kerja Sama Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

Baca juga: 4 Target yang Bakal Fokus Dicapai BKKBN Sulawesi Tenggara Momentum Hari Keluarga Nasional 2022

Selanjutnya, penyerahan paket bantuan dari Bulog kepada keluarga dan ibu hamil rawan stunting dan calon pengantin, serta dari dari PT Indofood berupa paket produk dan alat kesehatan. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved