Berita Sulawesi Tenggara

Tarif Maxim Bakal Ikut Merangkak Naik di Kendari Sulawesi Tenggara Imbas Kenaikan Harga BBM

Maxim di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam beberapa waktu ke depan bakal menaikkan tarif.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/ Muh Ridwan Kadir
Maxim di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam beberapa waktu ke depan bakal menaikkan tarif. Kenaikan tarif tersebut bukan tanpa alasan, melainkan imbas naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Maxim di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam beberapa waktu ke depan bakal menaikkan tarif.

Kenaikan tarif tersebut bukan tanpa alasan, melainkan imbas naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite.

Hal ini juga menjadi tuntutan dari para driver Maxim, di mana tarif tidak mengalami kenaikan sedangkan harga BBM sudah merangkak naik.

Development Area Maxim Kendari, Haerul mengatakan tarif Maxim di Kendari, Sultra dipastikan akan ada penyesuaian.

"Iya dipastikan akan naik, tapi kan di sini (Maxim Kendari) hanya cabang saja ibaratnya sambung tangannya dari pusat. Jadi kami juga masih menunggu keputusan di sana," ungkapnya, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Kendari, Bajak 2 Truk Kontainer, Blokade Jalan, Sopir Angkot Mogok

Lebih lanjut, kenaikan tarif ini tentunya tidak serta merta naik begitu saja, melainkan ada suatu proses yang akan dilalui sehingga diterbitkan regulasi baru.

Kata dia, proses penyesuaian harga tersebut tidak dalam waktu singkat, karena ada beberapa hal perlu diperhatikan untuk menentukan kebijakan perusahaan dalam hal tarif.

"Jadi dalam penyesuaian tarif, harus ada metode komparasinya, survei pasar, feedback dari konsumen," katanya.

Dalam penyesuaian tarif tersebut nantinya akan dilihat dari segi pendapatan yang didapatkan driver bisa lebih, dan dari segi konsumen juga cocok dengan harga yang ditetapkan.

"Saat ini, Maxim Kendari telah mengumpulkan saran dari driver yang di mana mereka meminta agar tarif bisa naik," imbuhnya.

Baca juga: Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM Diwarnai Aksi Bakar Ban di Bundaran Tank Anduonohu Kendari

Kemudian dalam pengumpulan saran dari driver Maxim tersebut saat ini sudah diserahkan ke pihak pusat untuk menjadi dasar regulasi nantinya.

Sementara itu, terkait dengan jumlah driver Maxim saat ini, Haerul menuturkan jumlah tersebut merupakan privasi dari perusahaan sehingga tidak dapat dipublikasi.

Selain itu, pihaknya juga tidak bisa berdasarkan data total yang mendaftar karena akan ada perbandingan jelas antara pendaftar dan jumlah keaktifan driver.

"Jadi jika dimisalkan, jumlah harian keaktifan driver maka perbandingannya 60 : 40, di mana dari 1.000 driver terdapat 60 persen kendaraan roda dua dan 40 persen kendaraan roda empat," katanya.

"Karena kebanyakan jasa pengantaran khususnya di Maxim jadi pekerjaan sampingan sehingga jumlah pendaftar dan driver aktif akan ditemukan data yang berbeda khususnya mobil," tambahnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved