Berita Kendari
Harga BBM Eceran Jenis Pertalite di Kendari Naik Rp12 Ribu, Ini Tanggapan Pengamat Ekonomi Sultra
Kini harga Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran jenis Pertalite mengalami kenaikan Rp12 ribu atau naik Rp2 ribu di Kota Kendari
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Saat ini harga Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran jenis Pertalite mengalami kenaikan Rp12 ribu atau naik Rp2 ribu di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Naiknya harga BBM eceran ini merupakan imbas dari kenaikan harga BBM subsidi dan non subsidi untuk jenis pertalite, pertamax dan biosolar.
Beberapa keterangan dari penjual di Kota Kendari bahwa kenaikan tersebut sudah terjadi, Sabtu (3/9/2022) sesaat setelah ditetapkannya penyesuaian harga pemerintah.
Salah seorang penjual BBM eceran di depan SPBU Tapak Kuda, Fatahuddin (70) mengatakan kenaikan harga ini sudah terjadi sejak 2 hari lalu.
Baca juga: Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM di Konawe Sultra Ricuh, Mahasiswa Bentrok Dengan Satpol PP
"Sekarang saya jual Rp12 ribu per liternya dari harga Rp10 ribu jadi hanya naik Rp2 ribu saja, dampak kenaikan ini saya bersyukur penjualan sama seperti biasa karena orang juga mengerti,"ungkapnya, Senin (5/9/2022).
Lebih lanjut, untuk solar yang ia jual saat ini dibanderol Rp14 ribu per liternya dari harga sebelumnya Rp12 ribu.
Sementara untuk per jerigen dibanderol Rp70 ribu per lima liternya dari harga Rp60 ribu per lima liternya.
"Untuk solar saya juga ambil dari orang lain biasa mengambil 35 liter harganya Rp400 ribu dari Rp350 ribu,"ungkapnya.
Ditempat lainnya penjual BBM eceran di SPBU THR, Sapri (39) mengatakan pertalite yang ia jual saat ini hanya naik Rp2 ribu dari harga sebelumnya.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa di Kendari Gelar Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM di Depan Gedung DPRD Sultra
"Dengan dampak kenaikan ini tentunya sangat terasa sekali, karena kita mau jual dengan harga begitu kasian juga pembeli, tetapi sudah begitulah harganya, ditambah lagi antrean makin banyak,"ungkapnya.
Lanjutnya, khusus solar per liter dibanderol Rp11 ribu dengan harga lainnya Rp60 ribu per lima liter sedangkan 35 liter dijual Rp380 ribu dari sebelumnya Rp350 ribu.
Tak jauh dari itu penjual lainnya yakni Ridwan (70) menuturkan BBM jenis pertalite yang ia jual dibanderol Rp13 ribu per liternya.
Sedangkan solar per lima liter dibanderol Rp65 ribu dari harga sebelumnya Rp50 ribu sedangkan 35 liter dijual dengan harga Rp380 ribu.
"Per harinya saya menyediakan 40 liter untuk BBM jenis pertalite dan 35 liter untuk solar,"tutupnya.
"Iya dampak dari kenaikan ini tentunya sebagai masyarakat kecil ingin agar itu diringankan, karena dapatnya juga susah, banyak keringat yang keluar,"tutupnya
Baca juga: Bensin Murah di SPBU Vivo Kosong Bikin Warga Kecewa, Sempat Viral Jual BBM Harga Rp 8.900
Sementara itu Pengamat Ekonomi Sultra, Dr Syamsir Nur mengatakan untuk harga BBM eceran yang beredar di masyarakat yang ditetapkan rerata Rp12 ribu per liter dianggap pas.
Hal itu mengingat kenaikannya dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 (Naik Rp2.350) dari harga sebelumnya untuk BBM jenis Pertalite.
"Tentunya BBM eceran ini merupakan domain pemda, sehingga perlu adanya aturan yang mengatur hal tersebut,"katanya.
Lebih lanjut, kebijakan diperlukan karena BBM ini merupakan sesuatu sangat vital yang mengatur denyut nadi perekonomian masyarakat.
Syamsir Nur mengatakan perlu diatur lagi tempat atau lokasi penjualan bensin eceren sehingga alokasi BBM dari SPBU bisa tepat sampai pada konsumen akhir.
"Ini perlu diatur, harga sudah naik seharusnya tidak ada lagi antrean, tapi yang jadi masalah saat ini antrean panjang tapi disamping dan depan SPBU banyak penjual eceran,"katanya.
"Dan lebih parahnya, soal persediaan, BBM di SPBU kosong sementara penjualan eceran tersedia, ini menjadi problem saat ini,"pungkasnya.
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)