Berita Wakatobi
Dessert Box The Hekuea Kekinian di Wakatobi, Olahan Lokal Cita Rasa Internasional
Sejak hadir 2022 awal, The Hekuea Wakatobi memproduksi berbagai jenis dessert box. Meski diolah warga lokal tapi rasa internasional.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSULTRA.COM- The Hekuea jadi salah satu pilihan toko kue online dessert box di Kabupaten Wakatobi dengan olahan lokal namun cita rasa internasional.
Sejak hadir tahun 2022 awal, The Hekuea memproduksi berbagai jenis dessert atau makanan penutup yang saat ini bisa disantap santai sebagai camilan.
Bahkan bahan dasar yang digunakan terbuat dari tepung singkong atau ubi kayu, bukan tepung terigu pada umumnya demi memberikan karakteristik cita rasa yang menggugah selera.
Sang Owner, Fitri Nur Hasanah (27) mengatakan kepada Tribunnewssultra.com, Sabtu (3/9/2022) salah satu yang menjadi ciri khas dari produk kuenya yakni bertekstur lembut.
Mulai dari olahan brownies, brownies lapis, hingga kue khas Bugis Sulawesi Selatan buroncong yang sudah dikreasikan secara modern.
Baca juga: Sandiaga Uno Minta Kuliner Lokal di Kendari Dikemas Menarik Pakai Story Telling Agar Mendunia
Fitri mengakui olahan dessert box The Hekuea brownies yang paling diminati dan dipesan masyarakat Wakatobi.
"Brownies ini kami create menjadi dessert box atau biasa orang kenal dengan hidangan penutup, kue yang dilapisi whip cream. Kemudian untuk lapisan terakhirnya di beri topping bermacam-macam varian, mulai dari coklat, keju, milo, lotus, dan masih banyak lagi sesuai pesanan customer," tutur Fitri.
Kemasan yang transparan, menunjukan berbagai warna unik dan menarik dari brownies dessert box tersebut.
Fitri mengatakan dessert box yang dibuatnya menggunakan tepung mocaf asli. Tepung tersebut terbuat dari singkong atau ubi kayu yang dapat diolah menjadi makanan penutup.
Tepung mocaf didapatkan dari hasil produksi kelompok ibu-ibu binaan Tim Penggerak PPK kecamatan Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: DPM PTSP Sultra Gelar Festival UMKM Ramadhan 2022, Berbagai Kuliner hingga Souvenir Dipamerkan
Diakui Fitri, hampir semua varian rasa dari dessert boxnya laris manis namun paling banyak diminati choco bite (cokelat) dan lotus.

The Hekuea juga sudah menerima orderan di area pulau Wakatobi lainnya seperti, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.
Bahkan produk juga mendapat permintaan hingga ke Kota Baubau.
Ketahanan brownies dessert box dari The Hekuea ini bisa tahan hingga satu minggu.
Meski diolah oleh warga lokal Wakatobi, namun Fitri memastikan cita rasa dari dessert boxnya berkualitas dan internasional.
Fitri menyebutkan perharinya, ia bisa meraup untuk Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu dari jualan online.
Memanfaatkan media sosial seperti Instargram dengan akun @thehekuea dan juga mengunggah setiap menu dessertnya di WhatssApp.
Meski menggunakan bahan premium pada komposisi browniesnya, Fitri tak ingin membandrol harga tinggi. Cukup Rp 45 ribu saja, sudah bisa mendapatkan satu kotak dessert box.
Sama halnya dengan kue buroncong dengan berbagai toping pilihan seperti greentea, keju, cokelat, taro, dan lainnya hanya dibanderol mulai dari harga Rp 15 ribu saja bisa disantap untuk lima orang.
"Konsepnya ini yang penting laris, customer bahagia menyantap, lalu repeat order lagi," tuturnya.
Selain dessert box dan buroncong, Fitri juga memproduksi senga-senga atau kerupuk ubi di Pulau Kapota, Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi.
Namun untuk pemesanan sudah didistribusi ke berbagai pulau yang ada di Wakatobi bahkan ke wilayah Sultra.
"Alhamdulillah mereka yg sudah pernah pesan sangat suka dan kebanyakan dari mereka me repeat order," jelasnya. (*)
(Tribunnewssultra.com/Desi Triana)