Berita Sulawesi Tenggara
Jokowi Pakai Baju Adat Kesultanan Buton saat Upacara HUT RI ke77? Berikut Nama dan Filosofinya
Presiden Joko Widodo bakal mengenakan pakaian adat Kesultanan Buton saat upacara HUT RI ke-77 pada 17 Agustus 2022, dirancang di Kota Baubau.
Penulis: Laode Ari | Editor: Muhammad Israjab
Lalu, apa makna dan filosofi pakaian adat Dolomani tersebut?
Makna Filosofis Dolomani
Dolomani merupakan salah satu pakaian kebesaran Sultan saat menghadiri upacara-upacara resmi kesultanan.
Pakaian ini dihiasi dengan sulaman benang emas atau perak, dimana pada pinggiran baju dan kerah baju dihiasi dengan sulaman bermotif bunga rongo.
Selain itu pada sisi kanan dan kiri baju juga dilengkapi dengan sulamam randa yang berupa ornament ake.
Begitu pula pada sisi kanan dan kiri celana dolomani yang membentuk strip dari atas ke bawah dihiasi dengan dengan sulaman bermotif bunga rongo pula.
Pada kopiah sepanjang pinggiran bawah dihiasi dengan motif bakena uwa, pada bagian atas kopiah dihiasi dengan bunga kambamanuru dan pada bagian depan dihiasi dengan kaligrafi dalam bahasa arab berbunyi “MAULANA” yang berarti pemimpin umat.
Baca juga: Bupati Konut Ruksamin Tekankan Semangat Nasionalisme Saat Buka Porseni Tingkat OPD Konawe Utara
Adapun beberapa motif yang disulam dengan benang emas atau perak menujukan kebesaran dan keagungan yang dimiliki pemimpin akan berkilauan menerangi seantero negeri.
Sulur bunga menghiasi baju dan celana dolomani yang berupa bunga rongo menunjukkan tumbuhan menjalar dari tanah ke pepohonan yang tinggi lalu menjalar kembali ke bawah.
Hal ini bermakna bahwa seorang pemimpin yang menjejaki karir dari bawah ke atas suatu saat akan kembali ke bawah lagi karena jabatan adalah amanah dan pada suatu saat kekuasaan atas jabatan itu akan berakhir pula.
Sulaman randa yang bermotif ake pada pada sisi kanan dan kiri baju menggambarkan dua ekor burung yang satu memandang ke kiri dan satunya ke kanan
Makna filosofis ini yaitu seorang pemimpin senantiasa waspada terhadap bahaya yang mengancam negeri dari manapun datangnya.
Kopiah dolomani yang dihiasi dengan ornament bakena uwa, dimana bakena uwa adalah merupakan buah dari tumbuhan yang sangat indah untuk dipandang namun ketika menyentuhnya akan memimbulkan sensasi gatal.
Hal ini menujukkan negeri yang indah nan elok yang hendak dikuasai musuh wajib kiranya seorang pemimpin bersama-sama rakyatnya harus melakukan perlawanan.
Pada bagian depan kopiah dolomani yang disulam dengan kaligrafi “MAULANA” menunjukan pemimpin itu adalah sebenar-benarnya pemimpin yang harus melekat sifat-sifat
kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan rakyat bukan kepentingan peribadi.