Wawancara Eksklusif Wali Kota Kendari
Perjuangan Hadapi Covid-19, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir: Saya Pikir Sudah Mau Dijemput
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menyampaikan kondisi di awal masuknya wabah Covid-19 membuat semua harus mengubah kebiasaan.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
"Ini amazing menurut saya mungkin karena doa bersama. Padahal tambang selalu menjadi problem diskursus banyak pihak, tapi untuk kali ini benar-benar menyelamatkan nyawa masyarakat kota Kendari. Teman-teman tim medis bilang bahan baku itu bisa diolah jadi oksigen medis," bebernya.
Baca juga: Talkshow Tribun Network, Teten Masduki dan Zulkifli Hasan Bagi Tips Pengembangan UKM ke 10 Wali Kota
Dibantu pihak kepolisian untuk mengakses bahan baku tersebut, Wali Kota Kendari segera mengolah bahan baku menjadi oksigen medis bersama tim medis.
"Setelah itu, tidak pernah lagi kekurangan oksigen, itu menurut saya amazing, bayangkan jika masyarakat tiba-tiba mati bersamaan karena tidakketersediaannya oksigen, pasti yang salah pemerintah," ujarnya.
Sulkarnain Kadir positif Covid-19
Sulkarnain Kadir juga berbagi pengalamannya selama dinyatakan positif Covid-19. Ia mengaku saat itu dirinya merasa putus asa dan berpikir itu adalah hari terakhirnya.
"Ada satu malam, malam kelima saya pikir sudah mau dijemput karena demamnya sejak jam 12.00 malam sampai subuh hari belum turun-turun. Jadi Saya pikir itu sudah waktunya, sudah mau dijemput nih, saya sudah siap-siap, bahkan sudah bangun wudhu, karena tidak ada yang temani, cuma sendirian,"
Meski bukan terindikasi Covid-19 yang berat, namun menurutnya itu sangat memengaruhi psikologi.
"Menurut saya covid itu yang paling berat psikologisnya. Apalagi kita di tengah ketidakpastian, saya 6 hari sempat di rawat di rumah sakit walaupun tidak sempat oksigen, tapi demam tinggi sampai 41 42 derajat, sempat mengigau," ucapnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)