Ketua RT Rumah Kadiv Propam soal Penembakan Brigadir J: Banyak Orang Kumpul, Ngakunya Acara Biasa
Satpam kompleks Polri mengaku tak mendengar suara tembakan hingga disuruh tenang saat menanyai kenapa ada banyak orang kumpul di Kadiv Propam.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto selaku Ketua RT 05/01 Duren Sawit, Jakarta Selatan mengungkap kesaksian terkait kasus penembakan Brigadir J di wilayahnya.
Sebagaiamana diketahui bahwa Brigadir J tewas dalam baku tembak sesama polisi yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri di Duren Sawit, Jaksel pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB lalu.
Seno mengatakan bahwa terdapat 2 satpam yang berjaga di wilayahnya saat kejadian baku tembak tersebut.
"Saya kan ada 2 satpam," ujar Seno Sukarto, Kamis (14/7/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari kanal YouTube tvOneNews.
Baca juga: Bharada E yang Tembak Mati Brigadir J Harusnya Tak Bawa Senjata Api: Bisa, Kalau Diizinkan Atasannya
Seno mengungkapkan bahwa salah satu satpam yang ditanyainya mengaku tidak mendengar suara tembakan.
"Yang satu saya tanyai, 'bagaimana kamu dengar ada suara tembakan?, 'enggak Pak, saya enggak dengar apa-apa'," jelas Seno.
Sedangkan Seno sendiri mengaku bahwa ia mendengar letusan yang dikiranya sebagai suara petasan sehingga tak menghiraukannya.
"Saya waktu itu, 3 orang sama sopir sopir di Pos, lalu mendengar suara petasan, 'hanya petasan' hanya gitu aja, jadi enggak digubris," kata Seno.
Baca juga: Kesal Tak Dilapori Kasus Penembakan Brigadir J, Ketua RT Rumah Kadiv Propam: Saya Dianggap Apa Sih?
Hingga kemudian seorang satpam yang ditanyai Seno tersebut melihat banyak orang dan mobil yang berkumpul di rumah Kadiv Propam Polri.
Namun ketika ditanya alasan banyak orang berkumpul, satpam tersebut justru disuruh tenang di pos jaga sebab keramaian ini hanya 'acara biasa'.
"Terus kemudian malamnya, baru dia kaget juga kok ada kumpul banyak orang, banyak mobil. Tapi waktu ditanya pun itu 'acara biasa, udah kamu tenang saja di Pos saja', itu kejadian (cerita) satpam 1," beber Seno.
Lebih lanjut Seno menerangkan kesaksian tentang baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J menurut seroang satpam lainnya.
Baca juga: Pak RT Perumahan Irjen Ferdy Sambo Tersinggung CCTV Kompleks Diganti: Perintahkan Satpam Seenaknya
Satpam lainnya tersebut melaporkan kepada Seno bahwa pihak Bareskrim Polri mengganti CCTV yang ada di pos jaga kompleks.
"Lalu satunya satpam lagi laporan kepada saya, bahwa CCTV di situ diganti sama katanya dari Bareskrim," sebut Seno.
"Itu laporan dari Satpam kepada saya, hanya itu saja yang saya terima," imbuhnya.
Sebelumnya Seno juga mengaku kesal dan tersinggung karena dia selaku Ketua RT setempat tidak diberi laporan oleh pihak polisi soal penggantian decoder CCTV di Pos Satpam tersebut.
Seno menyebut aparat kepolisian dengan sesukanya memerintahkan satpam kompleks di wilayahnya untuk mengganti decoder CCTV.
Baca juga: CCTV Perumahan Irjen Ferdy Sambo Diganti, Pak RT Ngaku Kesal: Yang Ganti Pakai Seragam Polisi
"Terus terang saja, saya ini juga kesel, saya ini dianggap apa sih. Ini maaf saja, saya ini Jenderal loh meskipun RT, jadi saya memang tersinggung juga," ucap Seno, Rabu (13/7/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari kanal YouTube KOMPASTV.
"Sama sekali enggak ada laporan ini, enggak ada ini, memerintahkan satpam seenaknya saja," lanjutnya.
Diketahui bahwa decoder CCTV di Pos Satpam Kompleks Polri tersebut diganti pada Sabtu (9/7/2022), sehari setelah kejadian penembakan Brigadir J.
Sedangkan Seno baru mengetahui perihal penggantian CCTV itu pada Senin (11/7/2022).
Baca juga: Psikolog Sebut Istri Ferdy Sambo Butuh Beberapa Bulan untuk Obati Trauma dari Penembakan Brigadir J
Kronologi
Kejadian baku tembak sesama polisi ini berawal saat Brigadir J memasuki kamar Irjen Pol Ferdy Sambo dan sang istri, Putri Candrawathi.
Di dalam kamar tersebut Putri sedang beristirahat sendirian karena suaminya, Irjen Pol Ferdy Sambo sedang tidak berada di rumah.
Hingga kemudian Putri dihampiri Brigadir J.
Baca juga: Istri Irjen Ferdy Sambo Lapor Polisi atas Dugaan Pencabulan Brigadir J, Polisi: Kami Agak Sensitif
Menurut penuturan Karo Penmas Divisi Humas Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, Brigadir J melakukan pelecehan dan penodongan terhadap istri Irjen Pol Ferdy.
Putri sontak berteriak hingga membuat Brigadir J panik dan keluar dari kamar Istri Kadiv Propam Polri tersebut.
Mendengar keributan tersebut, Bharada E yang berada di lantai atas menanyakan kondisi di bawah sembari hendak menuruni tangga.
Pertanyaan Bharada E itu justru dijawab dengan tembakan dari Brigadir J dan akhirnya terjadilah baku tembak sesama polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri itu.
Baca juga: Ayah Brigadir J Merasa Janggal 3 HP Anaknya Hilang hingga Bharada E Bisa Lolos dari 7 Tembakan
Jenazah Brigadir J pun telah disemayamkan di rumah duka di Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi.
Sementara itu, akibat peristiwa pelecehan dan penodongan yang berujung baku tembak ini, istri Irjen Pol Ferdy Sambo mengalami trauma hingga keadaan psikologisnya tidak stabil.
Sebagai informasi, Brigadir J merupakan sopir Putri sedangkan Bharada E adalah ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo.
Kasus dugaan pelecehan seksual dan penembakan ini kini tengah dalam proses pendalaman oleh Polres Metro Jakarta Selatan yang telah melakukan olah TKP hingga dua kali.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)