BKKBN Sultra
33 Ribu Keluarga di Konawe Selatan Berisiko Terdampak Stunting, Tertinggi di Sulawesi Tenggara
Sebanyak 33.014 keluarga di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) tertinggi terdampak stunting atau pertumbuhan bayi kerdil.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 33.014 keluarga di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) tertinggi terdampak stunting atau pertumbuhan bayi kerdil.
Data tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sultra.
Berdasarkan validasi dari BKKBN, dari 51.405 keluarga yang menjadi target sasaran ada 33.014 keluarga tercatat berisiko stunting.
Sekretaris BKKBN Sultra, Muslimin mengatakan sementara berdasarkan catatan daerah yang dengan risiko stunting terendah ada Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
"Tertinggi Konsel, sedangkan yang terendah Konkep, dari 6.219 keluarga ada sebanyak 4.032 keluarga berisiko mengalami stunting," katanya melalui sambungan telepon, Jumat (8/7/2022).
Baca juga: Sosialisasikan Penurunan Stunting di Kota Kendari, Fakultas Kedokteran UHO Gelar Bulan Bakti 2022
Lanjutnya, untuk total secara keseluruhan berdasarkan catatan ada sebanyak 25.454 keluarga di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berisiko mengalami stunting.
Kata dia, pada tahun 2021 yang menjadi target sasaran sebanyak 38.066 keluarga di 17 kabupaten dan kota yang ada di Sultra.
"Sasaran yang diambil yakni wanita yang memiliki anak usia 0-23 bulan, 24-59 bulan, perempuan usia subur (PUS), PUS hamil, serta penapisan yang terdiri dari fasilitas lingkungan tidak sehat dan PUS terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, terlalu banyak," jelasnya.
Katanya, data tersebut berdasarkan pendataan BKKBN Sultra pada tahun 2021, sedangkan pada 2022 masih dalam tahap validasi hingga Juli 2022.
Sekretaris BKKBN Sultra ini menuturkan pihaknya mendapatkan target dari Presiden RI untuk menurunkan angka stunting sebanyak 14 persen sampai dengan 2024 mendatang.
Baca juga: Pemkab Buton Tengah Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Wilayahnya, 2021 Tercatat 5.317 Anak
"Tapi yang menjadi permasalahan ataupun kendala saat ini adalah Sultra tidak memiliki satu sumber data yang pasti, sehingga nantinya kita akan satukan data dengan Dinas Kesehatan dan akan dicocokkan kembali, agar datanya menjadi lebih akurat," paparnya.
Selengkapnya, daerah tertinggi hingga terendah yang berisiko terdampak stunting, berikut berdasarkan catatan BKKBN Sultra.
1. Konawe Selatan, dari 51.405 keluarga yang menjadi target sasaran ada 33.014 keluarga tercatat berisiko stunting
2. Konawe sebanyak 25.631 keluarga dari 40.382 keluarga
3. Kota Kendari sebanyak 23.818 keluarga berisiko stunting dari 41.145 keluarga
4. Kolaka sebanyak 22.366 keluarga berisiko dari 35.090 keluarga
5. Muna sebayak 20.817 keluarga berisiko dari 26.418 keluarga
6. Bombana sebanyak 16.288 keluarga berisiko dari 25.609 keluarga
7. Kota Baubau sebanyak 14.408 keluarga berisiko dari 21.557 keluarga
8. Kolaka Utara sebanyak 13.811 keluarga berisiko dari 20.414 keluarga
9. Buton sebanyak 12.274 keluarga yang berisiko dari 16.826 keluarga
10. Kolaka Timur sebanyak 11.909 keluarga berisiko dari 19.428 keluarga
11. Wakatobi sebanyak 11.543 keluarga berisiko dari 16.321 keluarga
12. Buton Tengah sebanyak 10.790 keluarga berisiko dari 14.053 keluarga
13. Buton Selatan sebanyak 10.161 keluarga berisiko dari 12.721 keluarga
14. Muna Barat sebanyak 9.204 keluarga berisiko dari 12.008 keluarga
15. Buton Utara 7.661 keluarga berisiko dari 10.817 keluarga
16. Konawe Utara sebanyak 6.819 keluarga berisiko dari 10.529 keluarga
17. Konawe Kepulauan sebanyak 6.219 keluarga, ada sebanyak 4.032 keluarga berisiko mengalami stunting. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)