Dituduh Moskow Jadi Dalang dalam Ledakan di Rusia hingga Tewaskan 3 Orang, Ukraina Masih Bungkam
Ukraina sempat sebut karma saat dituduh serang kota-kota Rusia di wilayah perbatasan, terbaru ledakan di Belgorod: 3 orang tewas, 50 bangunan rusak.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Sedikitnya 3 orang tewas akibat ledakan yang terjadi di perbatasan Rusia-Ukraina pada Minggu (3/7/2022) atau hari ke-130 perang.
Ledakan itu terjadi di Kota Belgorod, Rusia yang dekat dengan wilayah Ukraina.
Ledakan tewaskan tiga orang di kota Rusia dekat perbatasan Ukraina
Dilansir TribunnewsSultra.com dari Reuters, Gubernur Belgorod Oblast, Vyacheslav Gladkov melaporkan sejumlah ledakan di kota berpenduduk hampir 400.000 itu yang berjarak sekitar 40 km utara perbatasan dengan Ukraina.
Baca juga: Rusia Sebut Pesan Zelenskyy untuk Putin yang Dititipkan ke Jokowi saat di Ukraina Tidak Tertulis
Melalui pesan di Telegram, Gladkov juga mengungkapkan sedikitnya 11 gedung apartemen dan 39 rumah rusak, termasuk 5 yang hancur akibat ledakan tersebut.
Anggota Parlemen senior Rusia Andrei Klishas pun menuduh Ukraina menembaki Belgorod dan menyerukan balasan militer.
"Kematian warga sipil dan penghancuran infrastruktur sipil di Belgorod adalah tindakan langsung agresi dari pihak Ukraina dan membutuhkan tanggapan yang paling parah, termasuk militer," tulis Klishas di Telegram.
Moskow menuduh Kyiv melakukan beberapa serangan di Belgorod dan wilayah lain yang berbatasan dengan Ukraina sejak invasi dimulai oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari 2022.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-130: AS Ungkap Pejabat Pro-Putin Jadi Target Pembunuhan
Ukraina belum mengaku bertanggung jawab tetapi menggambarkan insiden itu sebagai balasan dan "karma" atas invasi Rusia.
Meski demikian, belum ada reaksi langsung dari Ukraina terhadap serangan terbaru dan Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi akun Rusia.
Update Perang Rusia dan Ukraina
Perang yang terjadi di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Minggu (3/7/2022) telah berlangsung selama 130 hari.
Kabar terbaru di antaranya adalah terjadi ledakan di sebuah kota Rusia dekat perbatasan Ukraina, hingga pejabat di wilayah Ukraina yang pro-Kremlin mulai menjadi sasaran pembunuhan.
Konflik bersenjata antar dua negara bertetangga tersebut sampai saat ini terus berlanjut dan belum tampak akan berakhir.
Bahkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebutkan bahwa perang Rusia-Ukraina dapat berlansung hingga beberapa tahun kemudian.
Baca juga: 2 Rudal Rusia Hantam Apartemen dan Taman Rekreasi di Odesa, 17 Orang Termasuk Anak-anak Tewas