Aulia Merajuk hingga Nekat Terjun dari Jembatan, Ternyata Tunangan Belum Mampu Belikan Cincin Emas
Seorang mahasiswi bernama Nur Aulia Humaizah (21) berniat mengakrhir didupnya, terjun dari jembatan karena tak dibelikan cincin emas oleh tunangannya.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Secara mengejutkan Nur Aulia Humaizah (21) memanjat bibir jembatan untuk mengakhiri hidupnya.
Ia hendak terjun dari jembatan dengan ketinggian sekira 8 meter dari permukaan air sungai itu karena tunangannya tak membelikan cincin emas.
Beruntung beberapa warga bertindak cepat, menggagalkan tindakan nekat tersebut.
Nur Auli Humaizah merupakan mahasiswi yang berasal dari Sumenep, Jawa Timur.
Ia mencoba mengakhiri hidupnya, mencoba terjun dari Jematan di Sungai Gurem pada Rabu (29/6/2022) pukul 20.30 WIB.
Baca juga: Buaya Nyaris Mangsa Warga Desa Lasembangi Buton Sultra, Kerap Muncul Akibat Banjir Luapan Sungai
Aksi Aulia ini mengagetkan warga di Jalan Trunojoyo, Kota Pamekasan.
Karenanya warga mencegat dan melaporkan tindakan itu kepada pihak berwajib.
Dijelaskan bahwa mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi di Bangkalan itu diserahkan ke Polsek Kota Pamekasan.
Hal ini telah dibanarkan oleh Kapolsek Kota Pamekasan, Iptu Muchlis Sukardi pada Kamis (30/6/2022).
Ia mengatakan, tidak begitu mengerti alasan Aulia hendak meloncat dari jembatan.
“Tadi malam, keluarganya datang menjemput Aulia dibawa pulang ke Sumenep,” ujar Muchlis.
Aulia Merajuk ke Tunangannya
Muchlis menuturkan, Auliah hanya duduk membisu begitu sampai di Mapolsek.
Kondisi itu berlangsung hampir satu jam.
Petugas kepolisian sudah berupaya menanyakan nama dan alamatnya, tetapi Aulia tidak menjawab.
Tak habis akal, polisi mendatangkan seorang wanita untuk membujuk dan menenangkan Aulia.
Usaha itu sia-sia karena tidak mampu mengorek informasi karena Aulia terus diam.
Baca juga: Tips Hindari Pinjaman Online Ilegal, OJK Sultra Imbau Masyarakat Jangan Mudah Tergiur Bunga Tinggi
Identitas Aulia baru terungkap setelah seorang pemuda bernama Alvian (23) datang ke Mapolsek.
Warga Jalan Asta yang sehari-hari bekerja sebagai sales bumbu masak itu, mengaku sebagai tunangan Aulia.
Alvianpun menceritakan ihwal kejadian tersebut.
Ternyata Aulia merajuk karena Alvian belum bisa membelikannya cincin emas.
"Memang kalau ada persoalan sedikit, dia ngambek, terutama jika keinginan Aulia tidak segera dituruti," ujar Alvian.
"Saya sudah paham betul dengan sifatnya. Walau begitu, saya sabar menghadapi, karena rasa sayang saya pada Aulia,” lanjutnya.
Untuk diektahui, Alvian datang ke polsek ditemani adik kandung Aulia bernama Najwa, juga bersama beberapa teman sekolah Aulia.
Tetapi usaha mereka membujuknya sia-sia, karena Aulia tetap membisu.
Baca juga: Tata Cara Pengurusan Dokumen Kependudukan Lewat Aplikasi Laika, Warga Kendari Bisa Cetak Sendiri
Janji Alvian Membelikan Cincin Emas
Alvian kemudian menjelaskan duduk perkara dengan lebih detail.
Ternyata ia hanya berjanji ketika Aulia meminta dibelikan cicin emas.
Ia mengatakan, bertemu dengan Aulia sekira pukul 14.00 WIB.
Saat itu Aulia meminta dibelikan sebuah cincin emas.
Karena belum memiliki cukup uang, Alvian hanya berjanji akan membelinya dalam waktu dekat.
Mendengar jawaban itu, Aulia mendadak diam dan pergi mengendarai sepeda motornya.
Baca juga: Sinopsis Ranah 3 Warna, Film Arbani Yasiz dan Raim Laode, Tayang di Hollywood dan Cinepolis Kendari
Menjelang maghrib, Aulia pulang ke rumah kos adiknya.
Ia tak berbicara, lalu keluar lagi naik sepeda motor.
“Saya diberitahu keluarga bahwa tunangan saya akan melakukan tindakan nekat, namun berhasil digagalkan dan dibawa ke polsek ini,” tutur Alvian.
Kesksian Najwa
Najwa yang merupakan adik Aulia juga menjelaskan detik-detik sebelum aksi nekat nyaris terjun dari jembatan.
Ia mengatakan, kakaknya (Aulia) pergi ke rumah temannya di kawasan Kelurahan Kangenan, Kecamatan, Kota Pamekasan.
Di sana, Aulia menitipkan motor dan ponselnya lalu keluar membawa dompet.
Aulia jalan kaki sejauh 1,5 kilometer menuju Jembatan Gurem. Ternya ia mencoba berbuat nekat.
Menurut Najwa, kedua orangtuanya tak mengetahui tindakan nekat Aulia.
Pasalnya, kedua orangtua mereka sudah lama menjadi TKI dan belum pulang.
“Belakangan kalau ada masalah, kondisi kakak saya seperti ini bahkan hingga sampai kesusupan roh halus," beber Najwa.
"Tetapi tidak sampai berapa lama, kakak saya sadar,” lanjut gadis yang mengaku bersekolah di salah satu SMK swasta tersebut. (*)
Sumber: Surya.co.id