Berita Kendari
Proyek Rumah Sakit Tipe D di Kendari Sultra Belum Dibangun, DPRD Kota Bakal Panggil Bappeda
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari bakal memanggil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari bakal memanggil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Hal tersebut menyusul poyek pembangunan rumah sakit tipe D di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) belum juga terlaksana.
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik mengatakan proyek pengerjaan rumah sakit tersebut ditargetkan selesai pada Agustus 2022 mendatang.
Kata dia, sumber dana pembangunan rumah sakit untuk penanganan pasien Covid-19 ini menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 sebesar Rp146 miliar.
Untuk itu, pihaknya akan memanggil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kendari, mempertanyakan progres pembangunan rumah sakit tersebut.
Baca juga: Rumah Sakit Tipe D Kota Kendari Mulai Dibangun April 2022, Aggaran Rp85 Miliar Tuntas Akhir Tahun
Menurutnya, dengan anggaran dari dana PEN 2021 tersebut, seharusnya bangunan rumah sakit sudah berwujud.
"Harus dibangun, tidak ada alasan, karena dananya sudah ada. Kemudian tidak bisa dialihkan," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Senin, (27/6/2022).
Ia mengaku pembangunan rumah sakit ini memang secara teknis wewenang Pemkot Kendari, tetapi DPRD tetap melakukan pengawasan.
"Sejauh ini kami belum menerima informasi kalau rumah sakit tipe D itu sudah mulai dibangun. Kita bersabar, tetapi ini terus dipantau, karena lagi-lagi anggarannya sudah cair," jelasnya.
Politisi Partai Golkar ini, menyampaikan pembangunan rumah sakit yang ditempatkan di Kecamatan Puuwatu itu memang diprioritaskan untuk pasien Covid-19.
Baca juga: Rumah Sakit Tipe D di Puuwatu Kendari Bakal Dibangun 2022, Terminal Tipe A Kembali Difungsikan
Namun, saat kasus Covid-19 di Kendari sudah melandai bahkan sudah tidak ada, bukan berarti pembangunannya tidak dilaksanakan.
"Tetapi rumah sakit itu sangat kita butuhkan, karena pertumbuhan masyarakat Kota Kendari sangat pesat. Selain itu, rumah sakit merupakan kebutuhan primer, sehingga tidak bisa kita abaikan," jelasnya.
Apalagi dengan pembangunan rumah sakit tersebut, dirinya sangat yakin akan menarik Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkot Kendari.
"Jadi, pada dasarnya kami terus melakukan pemantauan terhadap pembangunan rumah sakit ini," tutur Rajab Jinik. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)