Jerman Ngaku Khawatir Putin Bakal Tutup Keran Pasokan Gas Selamanya, Imbas Invasi Rusia-Ukraina?

Jerman khawatir bahwa Rusia akan menutup keran pasokan gas setelah penutupan sementara ini, apa alasan Putin kurangi pasokan gas ke Jerman?

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Tangkapan Layar Reuters
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin saat di Stadion Luzhniki Moskow pada Jumat (18/3/2022). Jerman khawatir bahwa Rusia akan menutup keran pasokan gas setelah penutupan sementara ini, apa alasan Putin kurangi pasokan gas ke Jerman, apakah terkait dengan invasi atau perang di Ukraina? 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Harga gas Jerman dinilai dapat naik tiga kali lipat karena Rusia mengurangi pasokannya.

Diketahui bahwa Moskow mengurangi aliran gas melalui pipa Nord Stream 1 sebesar 40 persen pada minggu lalu.

Yakni dengan alasan teknis yang dianggap Berlin sebagai dalih, mendorong kenaikan harga pasar empat hingga enam kali lipat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Agen Jaringan Federal Jerman, Klaus Muller.

Baca juga: Update Invasi Rusia Hari Ke-122: Tentara Ukraina di Sievierodonetsk Diperintah untuk Mundur

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, Muller mengatakan kenaikan biaya yang sekarang muncul pada tagihan energi masyarakat adalah hasil dari harga yang lebih tinggi di pasar gas musim gugur lalu.

"Lompatan harga yang sangat besar" seperti itu tidak mungkin diturunkan sepenuhnya kepada konsumen, kata Müller, tetapi warga Jerman harus bersiap menghadapi kenaikan biaya yang drastis.

“Penggandaan atau tiga kali lipat dimungkinkan,” ujar Muller kepada penyiar publik ARD.

Sebelumnya pada Kamis (23/6/2022), Kementerian Ekonomi Jerman mengumumkan tahap kedua dari tiga rencana darurat energi yakni memperingatkan risiko tinggi kekurangan pasokan jangka panjang sebagai akibat dari Rusia secara sistematis menghentikan pengiriman gas.

Baca juga: HIMARS Senjata Bantuan Amerika Serikat Akhirnya Tiba di Ukraina, Lebih Unggul dari MRLS Rusia?

Apa yang disebut "fase alarm" memungkinkan perusahaan utilitas untuk memberikan harga gas yang tinggi kepada pelanggan dan dengan demikian membantu menurunkan permintaan.

Rusia sendiri menutup keran gas untuk Jerman selam 10 hari karena keperluan inspeksi.

Namun tak dijelaskan apakah inspeksi tersebut berkaitan dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Pasalnya Jerman diketahui turut membantu Ukraina untuk bertahan dalam melawan gempuran perang Rusia, seperti mengirim bantuan persenjataan.

Baca juga: Belum Ditangkap, Kasus Tentara Rusia Rudapaksa Wanita Ukraina Disidangkan, Jaksa: Mungkin Sudah Mati

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengaku khawatir bahwa akan ada penghentian total pengiriman gas Rusia setelah 13 Juli, ketika Nord Stream 1 harus ditutup selama 10 hari untuk inspeksi tahunan.

Ditanya oleh program RTL Nachtjournal apakah dia khawatir bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tidak menyalakan keran gas lagi setelah gangguan yang dijadwalkan, Habeck berkata:

"Saya akan berbohong jika saya mengatakan itu bukan sesuatu yang saya khawatirkan."

Sementara itu, Muller mengatakan Jerman bisa bertahan lebih dari dua bulan tanpa pasokan gas Rusia.

Baca juga: Update Invasi Rusia Hari Ke-121: Uni Eropa Setujui Pencalonan Ukraina sebagai Anggota

“Jika fasilitas penyimpanan di Jerman secara matematis 100 persen penuh kita bisa melakukannya tanpa gas Rusia sepenuhnya hanya sekitar dua setengah bulan dan kemudian tangki penyimpanan akan kosong,” ungkap Muller kepada program Maybrit Illner pada Kamis malam.

Menurut Muller, untuk mempersiapkan krisis pasokan, Jerman perlu menghemat gas dan dengan cepat mendiversifikasi pemasoknya.

“Sebagian besar skenario tidak bagus dan berarti terlalu sedikit bensin pada akhir musim dingin, atau bahkan dan itu adalah situasi yang sangat rumit di musim gugur atau musim dingin.” terangnya.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved