Berita Kendari
Satu Warga Lalodati Kendari Tinggali Gubuk Reot Nyaris Rubuh, Diprioritaskan Terima Bantuan
seorang wanita yang tinggal di gubuk reot nyaris rubuh yang berada di Kelurahan Lalodati Kota Kendari diprioritaskan mendapat bantuan
Penulis: Laode Ari | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Wa Ambe (50), seorang wanita yang tinggal di gubuk reot nyaris rubuh yang berada di Kelurahan Lalodati Kota Kendari diprioritaskan mendapat bantuan dari pemerintah.
Hal tersebut setelah pihak kelurahan Lalodati bersama Camat Puuwatu mengunjungi rumah milik Wa Ambe (50) pada Selasa (21/6/2022) sore.
Pihak kecamatan meninjau rumah milik wanit tersebut untuk segera diutamakan mendapatkan bantuan dari pemerintah Kota Kendari.
Lurah Lalodati, La Taabi mengatakan, pihaknya sudah meminta pemerintah kota melalui Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Kota Kendari sudah meminta agar segera memprioritas bantuan perbaikan rumah kepada Wa Ambe.
Baca juga: Sosok Wa Ambe Tinggali Gubuk Reot Nyaris Roboh, Bertahan Hidup dari Upah Buruh Pabrik di Kendari
"Rencanaya besok dari dinas perumahan akan turun melihat langsung rumah milik Wa Ambe ini," kata La Taabi.
Selain itu, untuk membantua keperluan sehari-hari Wa Ambe, pihak kelurahan akan menyediakan donasi karena ibu dua anak itu sudah seminggu tak masuk kerja.
Diketahui, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Wa Ambe hanya bekerja sebagai buruh pabrik roti dengan upah Rp50 ribu per hari.
La Taabi mengatakan, terkain kondisi rumah salah seorang warganya, dirinya sudah mengajukan program bantuan bedah atau perbaikan rumah ke pemerintah kota Kendari.
"Kurang lebih dua minggu lalu saya sudah mengajukan program bantuan ke Dinas Perumahan," kata dia.
Selain itu, semenjak dirinya mejabat lurah di 2020, dia menyebut program bantuan rumah belu tersentuh di kelurahan yang dipimpinnya.
Baca juga: Warga Lorong Jambu Minta Pemkot Kendari Tegur Pengelolah Perumahan Ihwal Pengelolaan Sampah
"Hanya satu kali ada bantuan itu pun dari Kodim kendari. makanya saya ajukan segera ada program bedah rumah di kelurahan Lalodati," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Puuwatu, Alfian menambahkan, kondisi rumah milik Wa Ambe sudah termasuk kategori tak layak huni, sehingga diprioritaskan mendapat bantuan dari pemerintah setempat.
"Karena kondisi dinding papan sudah lapuk dan ada atap yang bolong, ini harus segera mendapat bantuan dan harapanya secepat mingkun diprioritaskan dibantu pemerintah," ujarnya.
Untuk biaya sekolah anak kedua Wa Ambe yang masih duduk di bangku SMA, dirinya meminta pihak kelurahan untuk membuatkan surat ketarangan kurang mampu.
Surat keterangan itu kemudian nantinya akan diajukan ke Dinas Pendididkan Provinsi agar bisa mendapat bantuan biaya pendidikan.
"Karena SMA berada dibawah naungan dinas Pendidikan Provinsi," kata Alfian.
(Tribunnewssultra.com/La Ode Ari)