Biksu Budha soal Tarif Candi Borobudur Rp 750 Ribu: Rakyat Kecil sampai Meninggal pun Tidak Bisa

Tokoh agama Buddha, Bhikku (Biksu) Sri Pannyavaro berkomentar atas kenaikan harga tiket naik ke stupa Candi Borobudur yang dicanangkan pemerintah.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
AFP/JUNI KRISWANTO
Biksu dan umat Buddha berdoa untuk merayakan hari Waisak di Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah pada 16 Mei 2022. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Tokoh agama Budha, Bhikku Sri Pannyavaro turut berkomentar atas kenaikan harga tiket naik ke stupa Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng) yang dicanangkan pemerintah.

Diketahui bahwa pada Sabtu (4/6/2022) lalu, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengumukan bahwa pemerintah akan membatasi kuota pengunjung yang ingin naik ke Candi Borobudur.

Yakni sebanyak 1200 orang per hari serta menerapkan tarif khusus untuk pengunjung lokal yang ingin naik ke stupa Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu.

Bhikku Pannyavaro menyebut tarif Rp 750 ribu untuk naik ke atas Candi Borobudur sangat mahal.

Baca juga: Soal Tarif Rp 750 Ribu Candi Borobudur, Kepala Wihara Minta Tiket ke Candi Terjangkau untuk Ibadah

Pada Senin (6/6/2022) Bhikku Pannyavaro mengatakan bahwa kenaikan tarif tersebut bisa menyebabkan umat Budha dari kalangan rakyat kecil tak akan mungkin dapat beribadah di Candi Borobudur.

"Rakyat kecil, (umat Budha pedesaan yang berada cukup banyak di Jawa Tengah) sampai meninggal dunia pun tentu tidak akan mampu naik ke atas candi untuk melakukan puja atau pradaksina karena harus membayar biaya yang sangat mahal bagi mereka," ujar Bhikku Pannyavaro seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari video di kanal YouTube Kompas.com yang tayang pada Selasa (7/6/2022).

Baca juga: Jangan Salah, Rp 750 Ribu Harga untuk Naik ke Atas Candi Borobudur: Tiket Masuk Tetap Rp 50 Ribu

Bhikku Pannyavaro menilai bahwa pembatasan kuota 1.200 orang per hari yang naik ke atas stupa memang sangat perlu untuk upaya penyelamatan Candi Borobudur.

Tetapi harga tiket untuk naik ke atas stupa Candi Borobudur dirasa terlalu mahal, terutama bagi umat Budha yang biasa beribadah di sana.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved