Berita Konawe

Jumlah Honorer di Konawe Capai Ribuan, Sekda Ferdinand Sapan Sebutkan Pilihan yang Bakal Ditempuh

Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Konawe rencananya bakal menempuh tiga pilihan terkait tenaga honorer.

Penulis: Arman Tosepu | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/ Arman Tosepu
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe, Ferdinand Sapan 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Konawe rencananya bakal menempuh tiga pilihan terkait tenaga honorer.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe, Ferdinand Sapan mengatakan, jumlah tenaga honorer di di wilayah setempat diperkirakan mencapai ribuan.

"Sementara didata yang banyak sebenarnya di beberapa dinas di antaranya Dinas Satpol PP, Lingkungan Hidup, Rumah Sakit, Dinas PU," kata Ferdinand kepada TribunnewsSultra.com, Jumat (3/6/2022).

Ferdinand Sapan menyebut, saat ini pihaknya sedang mendata jumlah pasti tenaga honorer di Kabupaten Konawe.

Menurut dia, para tenaga honorer ini juga merupakan tanggung jawab pemerintah.

Baca juga: Ferdinand Sapan Minta Dinas PUPR Konawe Tanggap Soal Akses Jalan Rusak di Kecamatan Latoma

Ia menjelaskan, sesuai ketentuan yang ada batasan pemberlakuan tenaga honorer hingga November 2023 mendatang.

"Solusi yang ada adalah pertama sekiranya pemerintah memberi ruang bagi mereka untuk ikut seleksi. Apakah PPPK, CPNS," katanya.

Selain itu, kata Sekda Konawe ini, para tenaga honorer juga bisa ditampung melalui tenaga alih daya (outsourching).

Di mana, harus ada lembaga-lembaga yang bisa menjamin para tenaga honorer punya keterampilan khusus.

"Sehingga kita bisa mengontrak mereka dengan standar yang dibutuhkan pemerintah daerah," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Konawe Raih Predikat WTP Ketujuh Kali, Diterima Bupati Kery Saiful Konggoasa

Ferdinand Sapan berharap ada solusi terbaik dari pemerintah pusat terhadap tenaga honorer, karena pemerintah daerah memiliki keterbatasan kewenangan.

"Bukan cuma di sini, saya yakin di daerah lain juga begitu," ujarnya.

Ia menuturkan penghapusan tenaga honorer hanya akan berdampak pada pola kebiasaan kerja, di mana, para honorer biasanya menangani kerja di suatu instansi tertentu.

"Kalau mereka sudah tidak ada terpaksa tenaga-tenaga profesional kita yang harus turun, tidak bisa lagi mengharapkan tenaga honorer," pungkasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved