Rangkuman Hari Ke-97: Uni Eropa Setuju Embargo Minyak Rusia, Tangki Asam Nitrat Ukraina Diserang
Simak rangkuman terkini perang Rusia dan Ukraina pada hari ke-97, yakni pada Selasa (31/5/2022).
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Simak rangkuman terkini perang Rusia dan Ukraina pada hari ke-97, yakni pada Selasa (31/5/2022).
Perang diawali dari invasi pertama pada 24 Februari 2022 lalu.
Hingga kini, situasi perang semakin memanas dan melibatkan sejumlah negara, tak hanya Rusia dan Ukraina.
Di antaranya terjadi kondisi genting, di mana pasukan Rusia menyerang tangki asam nitrat di Kota Severodonetsk, Ukraina timur.
Ada juga laporan mengenai sudah ada 15.000 kasus dugaan kejahatan perang yang dilaporkan di seluruh Ukraina sejak invasi.
Baca juga: Situasi Genting, Rusia Serang Tangki Asam Nitrat Pabrik Kimia Severodonetsk, Warga Ukraina Terancam
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina pada hari ke-97 yang kiranya penting disimak:
Rusia kuasai sebagian besar Kota Severodonetsk
Pasukan Rusia menguasai sebagian besar kota Severodonetsk di Ukraina timur, kata seorang gubernur regional.
"Sayangnya, hari ini, pasukan Rusia menguasai sebagian besar kota," kata Gubernur Luhansk Sergiy Gaiday dalam sebuah video, dilansir dari AFP.
Kota industri adalah kunci tujuan Rusia untuk merebut wilayah Donbass, di mana Moskwa telah mengalihkan sebagian besar senjatanya sejak gagal merebut Kyiv.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-97: Wartawan Prancis Tewas Kena Peluru Pasukan Putin
Rusia serang tangki asam nitrat
Gaiday juga mengatakan pasukan Rusia menyerang sebuah tangki yang mengandung asam nitrat di pabrik kimia Severodonetsk, meminta penduduk untuk tinggal di tempat penampungan.
"Untuk militer Rusia, untuk komandan Rusia, untuk tentara Rusia, kegilaan apa pun benar-benar tidak dapat diterima," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video malam di Telegram.
UE menyetujui embargo minyak Rusia
Para pemimpin Uni Eropa telah menyetujui embargo atas impor minyak mentah Rusia yang akan berlaku penuh pada akhir tahun ini, tetapi Hongaria dan dua negara Eropa Tengah lainnya yang terkurung daratan mendapatkan pengecualian untuk impor pipa yang mereka andalkan Pemimpin Hongaria Viktor Orban telah memperingatkan bahwa blokade minyak penuh akan menjadi "bom atom" bagi perekonomian negaranya.