Berita Buton
Puluhan Peserta Napak Tilas HUT Sulawesi Tenggara Terjebak di Hutan Keramat di Buton
Sebanyak 50-an peserta Tapak Tilas Oputa Yi Koo terjebak di hutan keramat di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,BUTON - Sebanyak 50-an peserta tapak tilas Oputa Yi Koo yang digelar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam rangka Hari Ulang Tahun HUT Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2022, terjebak di hutan keramat di Kabupaten Buton.
Aparat TNI dan Polri, dibantu oleh warga setempat pun melakukan evakuasi pada puluhan peserta tersebut.
Evakuasi puluhan peserta dilakukan pada Rabu (25/5/2022) malam WIB.
Sebagaimana diketahui, Pemprov Sultra menggelar event tapak tilas Oputa Yi Koo di Hutan Wasambaa. Hutan yang dikenal keramat di Kecamatan Lasalimu, Kabaupaten Buton.
Event tersebut dalam rangka merayakan hari jadi Provinsi Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Video 26 Detik Warga Muna Ngamuk Pukuli dan Gulingkan Mobil Rush hingga Ringsek gegara Tabrak Motor
Tapak tilas Outa Yi Koo merupakan perayaan untuk mengenang jasa Pahlawan Nasional asal Sulawesi Tenggara Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi.
Dikisahkan, Pahlawan Nasional yang juga dekenal dengan nama Oputa Yi Koo dan La Karambau ini, telah berjuang melawan pendudukan Belanda di Pulau Buton yang masih di pimpin kesultanan.
Pada suatu momen, Oputa Yi Koo terpaksa harus mengasingkan diri di dalam hutan Wasambaa karena Koloni Belanda ingin menangkapnya.
Mengenang peristiwa tersebut, Pemprov Sultra pun memutuskan menggelar tapak tilas Oputa Yi Koo sebagai salah satu angenda HUT Sultra 2022.
Tapak tilas Oputa Yi Koo sendiri mewajibkan para peserta yang berpartisipasi untuk menyusuri hutan Wasambaa hingga mencapai bukit tertinggi, dulunya menjadi pemukiman Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi saat mengasingkan diri dari Belanda.

Dalam menggelar event penuh resiko tersebut, Pemprov Sultra menggandeng Keramedia sebagai Event Organiser (EO).
Event ini pun digelar. Namun pada akhirnya, puluhan peserta harus terjebak di hutan belantara. Peserta terjebak saat jalan pulang karena hari sudah gelap.
Seorang peserta tapak tilas, Putra, mengatakan, peserta yang terjebak mengharapkan bantuan dari panitia, tapi tak kunjung datang.
Sebagian peserta yang terjebak sudah kelaparan dan haus karena kehabisan bekal.
"Masalahnya ini sudah setengah sembilan malam banyak peserta yang belum turun, buktinya tidak ada satu orangpun mereka yang berada ditempat," ungkapnya.