Sebelum Tewas Tenggelam di Embung UII Yogyakarta, Mahasiswa Kendari Pamit Beli Tepung dan Menghilang
Sebelum ditemukan tewas tenggelam di Embung UII Yogyakarta, mahasiswa asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pamit beli tepung.
Informasi hilangnya Muh Afiq sebelumnya beredar luas setelah diunggah sejumlah akun media sosial (medsos) Twitter dan Facebook.
Salah satunya akun @merapi_undercover yang sekaligus mengabarkan kabar penemuan jenazah korban di Embung UII Yogyakarta pada Selasa (24/05/2022).
“Dicari orang hilang. Terakhir terlihat malam hari, 22 Mei 2022. Memakai jaket hitam dan celana pendek, keluar belanja disekitaran UII Jakal,” tulis akun disertai unggahan foto korban.
Pada Selasa siang, akun tersebut pun kembali menunggah video penemuan jenazah korban yang sebelumnya dikabarkan hilang itu.
“Sudah ditemukan, korban dalam keadaan meninggal dunia,” tulis akun tersebut menyertai unggahan video evakuasi jenazah korban.

Kronologi Penemuan Jenazah Korban
Setelah penemuan sandal milik korban, Muh Afiq Rizky diyakini tenggelam di Embung UII Yogyakarta pada malam kejadian tersebut.
Petugas SAR Gabungan dibantu TNI-Polri dan sejumlah warga yang mengetahui informasi tersebut kemudian melakukan pencarian.
Dalam proses pencarian itu, Basarnas Yogyakarta menerjunkan satu tim Rescue yang dilengkapi peralatan Selam dan water Rescue.
Wahyu Efendi menceritakan pencarian terhadap korban kemudian dibagi menjadi 3 search rescue unit (SRU).
Baca juga: Seorang Nelayan dari Kelurahan Lapulu Kota Kendari Ditemukan Meninggal Dunia di Atas Perahu
SRU 1 melaksanakan pemantauan dari darat seputar embung.
Kemudian SRU 2 melakukan pencarian dengan body rafting di dalam embung.
Sedangkan, SRU 3 menyelam di lokasi dekat dengan ditemukannya sandal korban.
Tak berselang lama setelah melakukan pencarian, SRU 1 yang melakukan pemantauan dari darat melihat tubuh korban mengapung di air.
Informasi itu kemudian disampaikan kepada SRU 2 dan segera mengevakuasi tubuh korban.
“Korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan ambulans BPBD Kabupaten Sleman untuk proses identifikasi lebih lanjut,” kata Wahyu.(*)
(TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin, TribunnewsSultra.com)