Akhiri 15 Tahun Berbisnis, Starbucks Keluar dari Rusia: Tutup 130 Gerai dan Berhentikan 2000 Pegawai

Starbucks akhirnya resmi keluar dari Rusia sebagai tanggapan atas invasi pasukan militer Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Reuters/Anton Vaganov
Pada Senin (23/5/2022), Starbucks akhirnya resmi keluar dari Rusia sebagai tanggapan atas invasi pasukan militer Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perusahaan kopi dengan jaringan kedai global asal Amerika Serikat yang berbasis di Seattle, Washington, resmi keluar dari Rusia.

Hengkangnya Starbucks ini sebagai tanggapan atas invasi pasukan militer Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina yang masih berlangsung sejak dimulai pada Kamis, 24 Februari 2022.

Keluarnya Starbucks Corp dari Rusia secarah penuh ini juga menandai penarikan perusahaan terbaru dari negara itu setelah invasinya ke Ukraina.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Al Jazeera, Starbucks mengatakan mitra berlisensinya telah setuju untuk segera menangguhkan operasi di semua 130 tokonya di Rusia pada bulan Maret.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-90: Zelenskyy Ingin Ketemu Putin hingga Minta Perberat Sanksi

Hingga keputusan yang lebih baru ini berarti mengakhiri kehadiran mereknya di Rusia, dengan perusahaan membayar hampir 2.000 pekerja Starbucks selama enam bulan dan memberikan bantuan untuk transisi pekerjaan atau beralih profesi.

Keputusan terbaru ini disampaikan Starbucks kepada para karyawannya di Rusia pada Senin (23/5/2022) kemarin.

“Kami mengutuk serangan yang tidak beralasan, tidak adil dan mengerikan di Ukraina oleh Rusia, dan hati kami untuk semua yang terkena dampak,” tulis Kevin Johnson kepada rekan-rekannya pada bulan Maret, sebelum dia pensiun sebagai Chief Executive Officer (CEO) Starbucks.

“Invasi dan dampak kemanusiaan dari perang ini sangat menghancurkan dan menciptakan efek riak yang dirasakan di seluruh dunia.” lanjutnya.

Baca juga: Pengacara Ukraina Pendukung Iblis Bela Tentara Rusia yang Bunuh Kakek-kakek: Saya Kasihan Padanya

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, Starbucks yang meninggalkan pasar Rusia pun menandai akhir dari hampir 15 tahun lamanya bisnis di sana.

Perusahaan kopi yang berkantor pusat di Seattle, Washington, AS ini memiliki 130 toko dan hampir 2.000 karyawan di Rusia.

Sebelumnya, McDonalds juga menarik diri, menghapus "lengkungan emas" dari Rusia sebelum pergi untuk selamanya dari negara yang dipimpin Putin itu.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved