Pasukan Azov Berjuang Lawan Rusia di Labirin Terowongan Pabrik Azovstal, Ratusan Lainnya Menyerah

Pasukan Azov di pabrik baja Azovstal, Mariupol, Ukraina banyak yang masih berjuang melawan Rusia.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Reuters/Alexander Ermochenko
Pasukan pro-Rusia menembak dari sebuah tank selama pertempuran di dekat pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina selatan, yakni ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut para pejuang Ukraina di pabrik itu untuk menyerah. 

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-86 perang Rusia dengan Ukraina:

- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Donbas, di mana Rusia sekarang memusatkan upaya utamanya, telah "benar-benar hancur".

“Ada neraka, dan itu tidak berlebihan,” sebut Zelenskyy dalam pidato malamnya.

“Pemboman dan penembakan kota-kota lain, serangan udara dan rudal tentara Rusia, semua ini bukan hanya permusuhan selama perang.” imbuhnya.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-85 Perang Rusia Vs Ukraina: Biden Yakin Swedia dan Finlandia Lolos Jadi NATO

- Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan akan mempertimbangkan untuk membuka akses ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina hanya jika penghapusan sanksi terhadap Rusia juga dipertimbangkan.

Pernyataan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Rudenko, muncul setelah Kepala Pangan PBB, David Beasley memohon kepada Putin, dengan mengatakan jutaan orang akan mati di seluruh dunia karena blokade pelabuhan oleh Rusia.

- Kongres Amerika Serikat telah menyetujui 40 miliar dolar dalam bentuk bantuan militer dan kemanusiaan ke Ukraina.

Yang mana kedua pihak dengan penuh semangat mendukung upaya terbaru untuk mendukung sekutu di bawah serangan Rusia.

Baca juga: Ekspresi Datar Tentara Rusia saat Disidang gegara Bunuh Kakek-kakek Ukraina: Ditembak saat Bersepeda

Bagian terakhir datang ketika Menlu AS Antony Blinken mengatakan AS telah mengizinkan pengiriman senjata dan peralatan senilai 100 juta dolar AS dari saham Pentagon ke Ukraina.

- Mykhailo Podolyak selaku Penasihat Utama Kepresidenan Ukraina sekaligus anggota tim perunding, mengatakan gencatan senjata dengan Rusia “tidak mungkin terjadi tanpa penarikan total pasukan Rusia”.

Podolyak menyebut Kyiv tidak tertarik pada "Minsk" baru, mengacu pada Perjanjian Minsk 2015 yang ditengahi Prancis-Jerman, dalam upaya untuk mengamankan gencatan senjata antara pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia di timur Ukraina.

Baca juga: Tentara Muda Rusia yang Jalani Sidang Kejahatan Perang Akui Tembak Mati Warga Ukraina saat Bersepeda

- Rusia mengungkapkan bahwa sebanyak 771 tentara Ukraina telah "menyerah" di pabrik baja Azovstal yang dikepung di Mariupol.

Sehingga jumlah total menjadi 1.730 per minggu ini.

Sementara itu Komite Palang Merah Internasional mengatakan telah mulai mendaftarkan tawanan perang Ukraina yang meninggalkan pabrik tersebut.

Namun, belum jelas berapa banyak pasukan Ukraina yang tersisa di pabrik.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-85: Zelenskyy Sebut Invasi Pasukan Putin Gagal karena Hal Ini

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved