Berita Sulawesi Tenggara
Suasana Perayaan Hari Waisak 2022 di Vihara Eka Dharma Manggala Kendari Sulawesi Tenggara
Hari Waisak 2022 di Vihara Eka Dharma Manggala, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), tampak sepi.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Hari Waisak 2022 di Vihara Eka Dharma Manggala, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), tampak sepi.
Pasalnya perayaan umat Buddha tersebut khususnya di Vihara Eka Dharma Manggala berlangsung pada malam hari sebelum Hari Waisak.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra pada Senin (16/5/2022) di Vihara Eka Dharma Manggala tampak sepi.
Hal itu karena perayaan hari suci agama Buddha tersebut telah dilaksanakan pada hari malam sebelumnya, sehingga pada Hari Waisak tak lagi ada aktivitas.
Tepatnya di areal parkiran depan vihara hanya terdapat tiga kendaraan roda empat yang terparkir dan juga dua kendaraan roda dua.
Baca juga: Potret Politisi dan Artis Peringati Hari Raya Waisak: Daniel Johan hingga Elaine Eks JKT48
Berdasarkan keterangan dari petugas vihara, aktivitas yang ada pada hari ini hanyalah rutinitas sekolah yang berlangsung di tempat suci agama Buddha itu.
Salah seorang Petugas Vihara Eka Dharma Manggala, Thomas mengatakan sebelumnya pada malam hari telah dilakukan dua rangkaian Hari Waisak.
Rangkaian tersebut yakni seluruh jemaat melakukan Sembahyang Puja Bakti, mulai dari persembahan teh dan buah kemudian dilanjutkan dengan Puja Bakti Menyambut Bulan Purnama Hari Suci Waisak.
Katanya rangkaian tersebut berlangsung pada malam hari sebelumnya yakni 15 Mei 2022 dimulai pada pukul 19.00 Wita hingga 21.00 Wita dan diikuti sekira 30 orang.
Thomas menuturkan perayaan Hari Waisak 2022 mengambil tema Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagiaan Sejati.
Baca juga: Perayaan Waisak di Vihara Ratna Dipa Kendari Berlangsung Hikmat, Dijaga Ketat Polisi
"Artinya dengan kita berpikir secara bijak bisa nantinya akan mendapatkan kebahagiaan sejati yang tidak didapatkan dari luar," jelasnya.
Lanjutnya, dalam pemaknaan itu dimisalkan jika seseorang lagi dalam keadaan sedih ataupun galau biasanya mencari kebahagiaan di luar yakni refreshing atau lebih buruknya minum alkohol.
Namun, kebahagiaan sejati itu berasal dari dalam diri seseorang bukan dari luar, karena hal itu hanya sementara saja.
"Dengan Hari Waisak ini saya berharap agar kita bisa mendapatkan sesuatu yang baik ke depannya, apa yang belum diimpikan bisa terwujud tentunya dengan cara yang baik," ujarnya.
Sebagai informasi, Hari Waisak adalah hari paling suci bagi jutaan umat Buddha di seluruh dunia karena dua setengah milenium yang lalu, pada tahun 623 SM, Buddha lahir.
Baca juga: Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Waisak bagi Umat Buddha