Ukraina Prediksi Berakhirnya Perang & Klaim Ada Kudeta Rusia untuk Gulingkan Putin yang Sakit Kanker

Kepala Intelijen Militer Ukraina memprediksi waktu berakhirnya invasi Rusia di Ukraina hingga sebut ada upaya kudeta di Moskow.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Tangkapan Layar The Guardian
Presiden Rusia Vladimir Putin saat memberikan pidato dalam rangka perayaan Hari Kemenangan 'Victory Day' pada Senin, 9 Mei 2022. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kepala Intelijen Militer Ukraina Mayor Jenderal Kyrylo Budanov memprediksi waktu berakhirnya invasi Rusia di Ukraina.

Sebagaimana diketahui bahwa perang antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini Sabtu (14/5/2022) telah berlangsung 80 hari lamanya.

Pertempuran negara bertetangga ini dimulai sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari SKYNews, Mayor Jenderal Kyrylo Budanov mengatakan perang Ukraina dengan Rusia berjalan sangat baik.

Baca juga: Pidato Jokowi di AS: Minta Perang Rusia Vs Ukraina Segera Dihentikan karena Perburuk Perekonomian

Sehingga akan mencapai titik balik pada pertengahan Agustus 2022 dan berakhir pada akhir tahun ini.

Ini adalah prediksi yang paling tepat dan optimis dari seorang pejabat senior Ukraina sejauh ini.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Sky News, Mayor Jenderal Budanov juga mengatakan kudeta untuk menggulingkan Putin sudah berlangsung di Rusia.

Bahkan Mayor Jenderal Budanov menyebut bahwa Putin sakit parah karena kanker.

Baca juga: Update Hari Ke-80 Perang: Ukraina Disebut Berhasil Usir Pasukan Rusia dari Kharkiv

Mayor Jenderal Budanov dengan tepat meramalkan kapan invasi Rusia akan terjadi ketika orang lain di pemerintahan Ukraina secara terbuka skeptis dan sekarang mengatakan dia yakin dapat memprediksi akhirnya.

“Titik puncaknya akan terjadi pada bagian kedua Agustus. Sebagian besar aksi tempur aktif akan selesai pada akhir tahun ini." ujar Mayor Jenderal Budanov seperti dikutip dari SKYNews, Sabtu (14/5/2022).

"Akibatnya, kami akan memperbarui kekuatan Ukraina di semua wilayah kami yang telah hilang termasuk Donbas dan Krimea." jelasnya.

Taktik Rusia tidak berubah meskipun bergeser ke timur, kata Mayor Jenderal Budanov, dan Rusia menderita kerugian besar.

Baca juga: Rangkuman Hari-79 Perang: Rusia Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, Militer Moskwa Gagal Seberangi Sungai

Mayor Jenderal Budanov mengaku tidak terkejut dengan kemunduran Rusia dalam invasi yang masih berlangsung di Ukraina.

"Kami tahu segalanya tentang musuh kami. Kami tahu tentang rencana mereka hampir saat mereka dibuat. Eropa melihat Rusia sebagai ancaman besar. Mereka takut akan agresinya." ungkap Mayor Jenderal Budanov.

“Kami telah memerangi Rusia selama delapan tahun dan kami dapat mengatakan bahwa kekuatan Rusia yang dipublikasikan ini adalah sebuah mitos. Tidak sekuat ini. Ini adalah gerombolan orang dengan senjata." imbunya.

Pasukan Rusia disebut telah dipukul mudur kembali hampir ke perbatasan dari sekitar Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.

Baca juga: Erdogan Tak Setuju soal Finlandia dan Swedia yang Ingin Gabung NATO, Begini Alasannya

Sedangkan serangan baru-baru ini terhadap pasukan Rusia lebih jauh ke selatan yang mencoba menyeberangi Donets Siverskyy menyebabkan kerusakan yang cukup besar.

Dampaknya telah tertangkap dalam gambar udara yang dramatis.

"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa mereka (Rusia) menderita kerugian besar dalam tenaga kerja dan baju besi, dan saya dapat mengatakan bahwa ketika serangan artileri terjadi banyak awak meninggalkan peralatan mereka," papar Mayor Jenderal Budanov.

Baca juga: Lepaskan Netralitas, Ini Alasan Finlandia Baru Umumkan Gabung NATO: Dipicu Perang Rusia-Ukraina

'Mustahil Menghentikan kudeta'

Lebih lanjut Mayor Jenderal Budanov mengatakan kekalahan Rusia di Ukraina akan mengarah pada pemecatan Putin dan disintegrasi negara.

"Ini pada akhirnya akan mengarah pada perubahan kepemimpinan Federasi Rusia. Proses ini telah diluncurkan dan mereka bergerak ke arah itu." sebut Mayor Jenderal Budanov.

Ditanya apakah upaya kudeta di Rusia sedang berlangsung, Mayor Jenderal Budanov menjawab: "Ya,"

Baca juga: Rusia Ancam Finlandia akan Ada Konsekuensi karena Susul Ukraina Ingin Gabung ke NATO

"Mereka bergerak dengan cara ini dan tidak mungkin untuk menghentikannya." tambahnya.

Mayor Jenderal Budanov mengklaim Putin dalam "kondisi psikologis dan fisik yang sangat buruk dan dia sangat sakit".

Menurut Mayor Jenderal Budanov, Putin menderita kanker dan penyakit lainnya.

Adapun, Mayor Jenderal Budanov menegaskan bahwa anggapan bahwa dia menyebarkan propaganda sebagai bagian dari perang informasi ini tidak benar.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-78 Perang di Ukraina: Finlandia Gabung NATO untuk Berlindung dari Rusia

Mayor Jenderal Budanov mengaku yakin dengan klaim yang disampaikannya.

"Ini pekerjaan saya, ini pekerjaan saya, kalau bukan saya siapa yang akan tahu ini?," ucap Mayor Jenderal Budanov.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved