Optimalkan Cuannya, Begini Cara Tepat Berinvestasi di Reksa Dana Pasar Uang
Kepopuleran reksa dana berasal dari kemudahan dalam aktivitas investasinya yang tak membutuhkan waktu dan usaha sebesar instrumen lainnya.
Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
Wanprestasi adalah salah satu risiko investasi yang bisa terjadi pada jenis reksa dana apapun, termasuk pasar uang.
Risiko ini terjadi karena adanya kegagalan dalam melakukan pembayaran hak investor atau pemilik modal.
Walaupun kasusnya terbilang sangat jarang terjadi, tapi sebagai investor yang cerdas, Anda tetap perlu mengantisipasinya agar mampu menghindari risiko terburuk.
Salah satu caranya dengan memilih manajer investasi yang kredibel dan resmi terdaftar di OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.
Selain itu, jika terjadi penarikan dana investasi reksa dana besar-besaran, risiko terjadi wanprestasi ini juga akan menjadi jauh lebih tinggi.
Dalam situasi tersebut, masalah tidak hanya dialami oleh pihak investor yang kesulitan menerima dana yang menjadi haknya, tapi juga pihak perusahaan atau manajer investasi yang terlibat.
3. Cari Tahu Kondisi Likuiditas Produk Sebelum Membelinya
Likuiditas adalah kemampuan suatu aset agar bisa mencairkan dana investasi yang dilakukan oleh investor.
Pada kebanyakan reksa dana pasar uang, kondisi likuiditasnya secara umum cukup tinggi sehingga mampu dengan mudah mencairkan dana yang diajukan oleh investornya.
Namun, tidak menutup kemungkinan tingkat likuiditas bisa sangat rendah dan membuat aset sulit dicairkan.
Pada kondisi tersebut, investor akan kesulitan untuk menjual kembali aset investasi yang dimilikinya.
Imbasnya, risiko terjadi wanprestasi dan aset investor tak bisa diambil menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, untuk menyiasatinya, pastikan mencari tahu dulu kondisi likuiditas reksa dana pasar uang sebelum membelinya.
4. Perhatikan Risiko Politik dan Ekonomi
Tips yang keempat, perhatikan risiko berinvestasi reksa dana pasar uang yang berasal dari kondisi ekonomi ataupun politik.