Penyebab Ambrolnya Seluncur Kolam Renang Kenjeran Park Jatuhkan 16 Orang, Pengelola: Diduga Overload
Pihak pengelola Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya menduga penyebab ambrolnya seluncuran air karena overload orang yang menaiki wahana tersebut.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pihak pengelola Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya, Jawa Timur (Jatim) akhirnya buka suara terkait insiden ambrolnya seluncuran kolam renang di destinasi wisata tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa akibat insiden seluncuran kolam renang ambrol ini, sebanyak 16 orang korban yang sebagian besar adalah anak-anak terluka setelah terjatuh dari ketinggian 8 meter.
Insiden ini terjadi saat pengunjung bermain di area waterpark Kenjeran pada Sabtu (7/5/2022) siang.
Diwartakan TribunnewsSultra.com dari kanal YouTube KompasTV, pihak pengelola Kenpark menduga penyebab ambrolnya seluncur air kolam renang disebabkan kelebihan kapasitas.
Baca juga: Seluncuran Kolam Renang Kenjeran Park Ambrol, 16 Orang Jatuh dari Ketinggian 8 Meter
Ketika kejadian, banyak pengunjung yang menaiki seluncur air hingga akhirnya runtuh dan menyebabkan 16 orang menjadi korban luka-luka.

Menyusul kejadian mengerikan itu, pihak kepolisian menutup total wahana waterpark Kenjeran itu.
Meski demikian, menurut Bambang Irianto selaku pihak pengelola Kenpark Surabaya, kondisi seluncur air di wahana kolam renang masih layak.
"Mungkin menurut saya, namun masih dalam investigasi pihak kepolisian, mungkin karena overload yang naik," sebut Bambang Irianto seperti dilansir dari video di kanal YouTube KompasTV yang tayang pada Minggu (8/5/2022).
Baca juga: Pulang Kampung Berujung Maut, Pemudik di Aceh Ditemukan Tewas Mengenaskan di Sumur, Diduga Dibunuh
"Overload yang naik," ulangnya sekali lagi.
Bambang mangatakan bahwa baik sebelum pandemi Covid-19 maupun selama pandemi berlangsung, pihak pengelola rutin melakukan perawatan wahana.
"Padahal secara rutin kita juga melaksanakan perawatan," ucap Bambang.
"Sebelum pandemi, sama di tengah-tengah pandemi kita rutin," jelasnya.
Baca juga: Nur Hasan Pemimpin Ritual Maut di Pantai Payangan Jember Ngaku Tak Memaksa: Mau Ikut Ya Silakan
Disebutkan Bambang bahwa ketika kejadian, pengelola memperkirakan jumlah wisatawan yang mengunjungi Kenpark mencapai 1000 orang.

Bambang menyebutkan bahwa biasanya para pengunjung enggan meluncur sendiri-sendiri, melainkan bersama-sama dengan rombongan.
"Rata-rata para pengunjung itu penginnya kalau meluncur ke bawah itu bersama-sama tidak mau satu-satu." beber Bambang.
Untuk diketahui, sejauh ini masih terdapat 11 korban ambrolnya seluncuran kolam renang Kenpark yang dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Ada Anggota Polisi, Ini Daftar 11 Korban Tewas dalam Ritual Maut di Pantai Payangan Jember
Sedangkan lima orang korban lainnya yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit telah diizinkan pulang.
Kronologi
Hariyono, ayah dari salah satu korban berinisial RH mengungkapkan kronologi ambrolnya seluncuran kolam renang Kenjeran Park (Kenpark) Sabtu (7/5/2022) siang yang menyebabkan anaknya jatuh dan terluka.
Sebelum komponen permukaan pangkal seluncuran itu patah, Hariyono mengatakan bahwa RH (12) masih berada di atas menunggu giliran meluncur.
Baca juga: 3 Wisatawan Tewas Terseret Ombak di Pantai Sikabau Pasaman Barat: Sudah Diperingatkan Petugas
Yang mana bocah kelas 5 SD warga Gubeng, Surabaya itu mengikuti kelima orang temannya yang telah berada di depan.
"Ya posisi sedang menunggu di atas. Belum meluncur. Kalau dia meluncur, pasti dia lolos (dari patahan itu). 5 orang temannya udah meluncur. Cuma dia (RH) ketinggalan," beber Hariyono di IGD RSUD dr Soewandhi Surabaya, Sabtu (7/5/2022) malam seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari TribunJatim.com.
Menurut Hariyono, RH sama sekali tak mendengar adanya suara patahan dari permukaan komponen seluncuran yang ambrol itu.
Disebutkan bahwa insiden ambrolnya seluncuran kolam renang Kenpark itu terjadi begitu cepat.
Baca juga: 4 Wisatawan Ditemukan Tewas Tenggelam Setelah Terseret Arus Sungai Karing-karing di Kota Baubau
Tiba-tiba air tumpah ruah dari atas diikuti oleh tubuh 16 orang korban yang terdapat di ketinggian delapan meter itu.
"Enggak dengar suara apa-apa (patahan). Tiba-tiba, brul, gitu," kata Hariyono.
Hariyono menyatakan bahwa RH jatuh dalam keadaan terlentang, dengan posisi punggung yang lebih dulu mendarat di permukaan lantai area.
"Yang jatuh punggung dulu. Iya nggeblak. Belakang (punggung). Dia enggak sadar, tiba-tiba dia ngerasa langsung di tanah," ungkap Hariyono.
Baca juga: KRONOLOGI Ritual Maut di Pantai Payangan yang Bikin 11 Warga Jember Tewas Terseret Ombak
Meski begitu, Hariyono menyebutkan bahwa kondisi RH telah dalam keadaan baik.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sebanyak 5 orang dsari 16 korban telah dipebolehkan pulang dari rumah sakit.
RH bersama 3 korban lainnya yakni IR (15), HS (16) warga Surabaya dan ALS (17) warga Sidoarjo yang sempat dirawat di RSUD dr Soewandhi telah diperbolehkan pulang.
Sedangkan satu orang yakni Moh Ridwan (23) warga Surabaya pun sudah boleh pulang dari RSUD dr Soetomo Surabaya.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul "Ayah Bocah SD Ungkap Kronologi Sang Anak Jadi Korban Ambrolnya Seluncuran Kenpark: 'Nggeblak'"