Masinton Ungkap Alasannya Sebut Luhut Brutus Istana: Menikam Presiden dari Belakang
Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu mengungkap alasannya menyebut Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan sebagai 'Brutus Istana'.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu mengungkap alasannya menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai 'Brutus Istana'.
Sebagaimana diketahui bahwa imbas dari sebutan Luhut 'Brutus Istana' ini membuat Masinton dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) oleh Koordinator Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Risman Hasibuan.
Risman telah melaporkan Masinton ke MKD DPR RI pada Senin (18/4/2022) lalu.
Masinton pun membenarkan alasannya menyebut Luhut 'Brutus Istana' lantaran adanya isu big data terkait penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode.
Baca juga: Ditanya Ucapan Luhut Brutus Istana hingga Dilaporkan ke MKD, Masinton Tertawa: Itu Laporan Lawak
Diketahui bahwa Luhut merupakan pihak yang menyerukan adanya big data penundaan Pemilu 2024 yang belum terbukti tersebut.
Masinton menuturkan bahwa ia sebagai anggota dewan harus menyampaikan suara-suara masyarakat yang resah dari adanya wacana penundaan Pemilu.
Pasalnya, jika Pemilu 2024 ditunda dan masa jabatan presiden maka hal itu sama saja melanggar konstitusi Indonesia, UUD RI 1945.
"Emang masyarakat enggak resah? Resah, tapi ketika mereka ingin menyampaikan takut dikriminalisasi," kata Masinton Pasaribu dikutip TribunnewsSultra.com dari video di kanal YouTube metrotvnews yang tayang pada Rabu (20/4/2022).
Baca juga: Sebut Luhut Brutus Istana Imbas Big Data Penundaan Pemilu, Masinton Pasaribu Dilaporkan ke MKD
"Saya sebagai wakil rakyat kan harus mendengar itu dan harus menyampaikan suara-suara masyarakat yang diam itu," jelasnya.
Masinton mengatakan bahwa sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal Pemilu 2024 telah maksimal.
Namun, Masinton menyebut bahwa para pembantu Jokowi atau para menterinya yang masih 'bandel'.
"Kalau presiden sudah maksimal ya, tinggal pembantu-pembantunya aja, menteri-menterinya ya mbok sadar diri," beber Masinton.
Baca juga: Saat Mahasiswa Minta Pertanggungjawaban Big Data Penundaan Pemilu, Luhut: Kamu Gak Berhak Nuntut
"Jangan memaksakan kehendak, ketika kekuasaan memaksakan kehendak pasti akan mendapatkan perlawanan dari rakyat," imbuhnya.
Menurut Masinton, hal itulah yang membuatnya menyebut Luhut sebagai 'Brutus'.
Brutus sendiri diketahui merupakan istilah yang disematkan kepada pihak yang melakukan pengkhianatan.
"Itulah yang disebut Brutus, nikam Presiden namanya. Lah iya kan. Itu enggak sesuai dengan visi dan misi Presiden. Itulah yang disebut Brutus, menikam dari dalam", ungkap Masinton.
"Brutus itu kisah pada Kaisar Romawi sana, Brutus itu bukan nama makanan, bukan nama hewan, dipahami dulu itu," lanjutnya.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)