Rudal Rusia Hantam Ukraina Barat, 7 Warga Sipil di Kota Lviv dekat Polandia Tewas

Hampir 2 bulan berlangsung , Rusia masih terus melancarkan serangannya ke Ukraina sejak dimulainya invasi pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
REUTERS/Roman Baluk
Asap mengepul setelah serangan militer, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut di Lviv, Ukraina pada Senin, 18 April 2022. 

"Percayalah pada tentara kami, itu sangat kuat," ujar Yermak.

Baca juga: Kalah Jumlah dan Terkepung Pasukan Rusia di Mariupol, Ukraina Bersumpah akan Berjuang sampai Akhir

Gubernur Lviv Maksym Kozytskyy mengatakan laporan awal menunjukkan ada empat serangan di sana, tiga di gudang dan satu lagi di stasiun layanan mobil.

"Itu adalah serangan biadab di sebuah stasiun layanan, itu adalah fasilitas yang sepenuhnya sipil," sebut Kozytskyy dalam konferensi pers.

Wali Kota Lviv Andriy Sadoviy, mengatakan ledakan itu juga melukai 11 orang dan memecahkan kaca jendela sebuah hotel yang menampung para pengungsi dari tempat lain di negara itu.

"Tujuh orang yang damai memiliki rencana untuk hidup, tetapi hari ini hidup mereka berhenti," ungkap Sadoviy.

Baca juga: Kapal Pemimpin Perang Ditenggelamkan, Rusia Balas Serang Pabrik Rudal Ukraina yang Hancurkan Kapal

Didorong kembali oleh perlawanan Ukraina di utara, Moskow telah memfokuskan kembali serangan daratnya di dua provinsi timur yang dikenal sebagai Donbas, sambil meluncurkan serangan jarak jauh ke target lain termasuk Ibu kota Ukraina, Kyiv.

Gubernur Regional Kharkiv mengatakan pihak berwenang terus mengevakuasi orang-orang dari dua daerah di mana mereka memperkirakan pertempuran akan terjadi.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah mencapai ratusan sasaran militer di Ukraina semalam.

Dikatakan bahwa rudal yang diluncurkan dari udara telah menghancurkan 16 fasilitas militer di seluruh Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-51: Rusia Kuasai Pabrik Baja Ukraina, Serang Perumahan hingga Tewaskan Bocah

Kemhan Rusia juga menyatakan bahwa angkatan udara Rusia telah melancarkan serangan terhadap 108 daerah di mana pasukan Ukraina terkonsentrasi dan artileri Rusia menyerang 315 sasaran militer Ukraina.

Sebagaimana diketahui bahwa negara Barat dan Kyiv menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan agresi tanpa alasan.

Namun Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya 'operasi militer khusus' untuk mendemilitarisasi Ukraina dan membasmi nasionalis berbahaya.

Rusia pun menolak apa yang dikatakan Ukraina sebagai bukti kekejaman, dengan mengatakan Ukraina telah mengaturnya untuk merusak perundingan damai.

Baca juga: Update Hari Ke-51 Invasi di Ukraina: Kapal Perang Rusia Tenggelam hingga Putin Diduga Gunakan Nuklir

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan tambahan 800 juta dolar dalam bantuan militer ke Ukraina.

Serta memperluas bantuan untuk memasukkan artileri berat menjelang serangan Rusia yang lebih luas yang diperkirakan akan terjadi di Ukraina timur.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved