Meski Terkepung di Mariupol, Pasukan Ukraina Abaikan Ultimatum Rusia untuk Menyerah

Pasukan Ukraina yang kalah jumlah dan terkepung oleh tentara Rusia di Kota Mariupol mengabaikan ultimatum Moskow yang meminta mereka untuk menyerah.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
AP Photo/Petros Giannacouris
Rudal Rusia hantam 'infrastruktur penting' di Ukraina antara lain fasilitas minyak utama di 2 wilayah yakni di Odesa dan Kremenchuk pada Sabtu (2/4/2022). Asap mengepul setelah penembakan Rusia di Odesa. 

Jika dikonfirmasi, Mariupol akan menjadi pencapaian terbesar Rusia sejak meluncurkan invasi yang hampir berjalan dua bulan yakni sejak Kamis, 24 Februari 2022.

Baca juga: Update Hari Ke-51 Invasi di Ukraina: Kapal Perang Rusia Tenggelam hingga Putin Diduga Gunakan Nuklir

Hal ini memungkinkan Moskow untuk menghubungkan wilayah yang dipegangnya di Donbas dengan wilayah Krimea yang dicaploknya pada tahun 2014.

Tidak Ada Koridor Kemanusiaan

Daerah perkotaan Mariupol telah mengalami beberapa pertempuran paling sengit hingga mengakibatkan penderitaan terburuk bagi warga sipil.

Yakni dengan mayat-mayat berserakan di jalan-jalan yang hancur dan ribuan orang berlindung dalam kondisi mengerikan di bawah tanah.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-50: Kapal Perang Rusia Tenggelam, Ukraina Disebut Balik Serang di Tanah Putin

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga sipil untuk melarikan diri tidak akan dibuka pada Minggu (17/4/2022) setelah gagal menyetujui persyaratan pasukan Rusia.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato video bahwa situasi di Mariupol 'tetap separah mungkin dan tidak manusiawi.'

“Rusia sengaja berusaha menghancurkan semua orang yang ada di sana,” sebut Zelenskyy.

Berbicara kepada portal berita Ukrayinska Pravda pada Sabtu (16/4/2022), Zelenskyy mengatakan bahwa ada krisis kemanusiaan di Mariupol.

Baca juga: UPDATE Hari Ke-50 Invasi Rusia di Ukraina: Bantuan AS hingga ICC Selidiki Dugaan Kejahatan Perang

Adapun Rusia mengatakan bahwa hingga Sabtu (16/4/2022) Ukraina telah kehilangan lebih dari 4.000 tentara di Mariupol.

Namun Kyiv mengatakan total kerugian pasukannya secara nasional sejauh ini dalam perang kurang dari itu, antara 2.500 dan 3.000.

Meski demikian, angka-angka dari kedua negara tersebut tidak ada yang dapat diverifikasi.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-49 Perang: Televisi Rusia Siarkan Video Penyerahan Mariupol Ukraina ke Moskwa

Rusia Kembali Fokuskan di Ukraina Timur

Kini, pasukan militer Rusia memfokuskan kembali serangan daratnya di wilayah Donbas timur setelah gagal mengatasi perlawanan Ukraina di utara.

Rusia juga mempertahankan serangan jarak jauh di tempat lain, termasuk Ibu kota Ukraina, Kyiv.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved