Kendari Kita
KKIT MoU China Construction Third Engineering Bureau, Genjot Hilirisasi Kawasan Industri di Kendari
Pemerintah Kota Kendari menggenjot hilirisasi pengembangan kawasan industri di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Kota Kendari menggenjot hilirisasi pengembangan kawasan industri di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal ini ditandai dengan penandatanganan MoU Signing Framework Agreement antara PT Kendari Kawasan Industri Terpadu (PT KKIT) dengan China Construction Third Engineering Bureau Group.
Kegiatan penandatanganan Memorandum of Understanding tersebut berlangsung di salah satu hotel di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (14/4/2022).
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan penandatanganan MoU ini sebagai respons perintah pemerintah pusat untuk melakukan hilirisasi.
Ia menjelaskan hilirisasi merupakan suatu strategi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki.
Baca juga: Trip Kapal Semua Pelabuhan Akan Ditambah, Dishub Sulawesi Tenggara Antisipasi Lonjakan Mudik Lebaran
Perkembangan industri yang menghasilkan bahan baku (industri hulu) menjadi industri yang mengolah bahan menjadi barang jadi (industri hilir).
Dengan adanya hilirisasi, ke depannya komoditas yang diekspor bukan lagi berupa bahan baku, tetapi berupa barang setengah jadi atau barang jadi.
"Memang Kota Kendari kan tidak punya sumber daya alam, sebagaimana kabupaten lain di Sultra, tapi kita menyediakan industri hilirnya," kata Sulkarnain Kadir.
Sehingga diharapkan setelah penandatanganan ini, bisa segera dimulai pembangunan kawasan industri di Kota Kendari.
Dengan tujuan, agar material sumber daya alam tersebut tidak dikirim mentah ke luar daerah, melainkan dalam bentuk barang jadi untuk mendapat nilai tambah ekonomi.
Baca juga: Dinas Perhubungan Sultra Sebut Syarat Vaksinasi untuk Mudik Lebaran Jamin Keselamatan Penumpang
"Jika kabupaten punya ore nikel, kita di sini menyediakan pengolahan baterainya. Harapannya nanti betul-betul bisa sudah keluar dalam bentuk baterai," ujarnya.
Selain itu, Sulkarnain Kadir juga mensyaratkan kepada investor beberapa hal, di antaranya mininum 70 persen memprioritaskan warga Kota Kendari dan Sultra pada umumnya untuk menjadi karyawan.
Kemudian, jika ada tenaga kerja asing, misalnya dari China, Sulkarnain Kadir meminta sebagian TKA tersebut beragama Muslim.
"Supaya bisa berinteraksi dengan baik dengan warga kita di sini. Termasuk memastikan teknologi yang ditempatkan di Kota Kendari ini ramah lingkungan," ujarnya.
"Kita pastikan itu, karena kita ingin industri tidak menyebabkan kerusakan lingkungan. Ini semuanya dipenuhi dan sudah dinyatakan kesiapannya oleh investor, makanya kita izinkan," tegasnya.
Baca juga: Wali Kota Kendari Sebutkan Kriteria Calon Sekretaris Daerah, Seleksi Jabatan Tunggu Persetujuan KASN