Vladimir Putin Sebut Invasi Rusia di Ukraina Bertujuan 'Mulia' dan Hal yang Benar untuk Dilakukan
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa negaranya akan mencapai tujuan yang disebutnya 'mulia' dalam invasi di negara tetangganya, Ukraina.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa negaranya akan mencapai tujuan yang disebutnya 'mulia' dalam invasi di Ukraina.
Putin bersikeras bahwa serangan berdarahnya di Ukraina akan berlanjut sampai tujuan 'mulia' tercapai.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, hal ini didorong alasan bahwa invasi itu berjalan sesuai rencana, meskipun ada perlawanan sengit dari Ukraina.
Serta terdapat kerugian besar di antara pasukan Rusia.
Baca juga: Hari Ke-49: Biden Sebut Rusia Lakukan Genosida hingga Ukraina Tolak Kunjungan Presiden Jerman
“Kami akan mencapai tujuan kami, tidak ada keraguan,” tegas Putin kepada para pekerja di kosmodrom Vostochny di timur jauh Rusia.
“Tujuannya benar-benar jelas dan mulia,” imbuh Putin yang merujuk serangan militer Rusia.
Berbicara pada konferensi pers yang disiarkan televisi, Putin menepis kesaksian Ukraina bahwa pasukan Rusia telah mengeksekusi warga sipil di Bucha.
Hingga membandingkan pembunuhan itu dengan apa yang diklaim Putin sebagai serangan senjata kimia di Suriah yang ditujukan untuk memberatkan sekutu Rusia Bashar al-Assad.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-48 Perang di Ukraina: Putin Klaim Ekonomi Rusia Bertahan meski Disanksi Barat
“Ini adalah jenis palsu yang sama di Bucha,” sebut Putin.
Sebelumnya, Ukraina menuduh militer Rusia mengeksekusi warga sipil di Bucha, sebuah kota di dekat Ibu kota Ukraina, Kyiv, yang diduduki pasukan Rusia selama beberapa minggu sebelum mundur.
Menyusul hal itu, negara-negara Barat bekerja sama dengan Ukraina untuk menyelidiki dan mengumpulkan bukti kemungkinan kejahatan perang Rusia.
Lebih lanjut, Putin mengatakan sanksi yang dijatuhkan pada Rusia tidak akan memiliki efek yang diinginkan.
Baca juga: UPDATE Hari Ke-48 Perang Rusia Vs Ukraina: Zelenskyy Salahkan Barat hingga Kuburan Massal di Bucha
Putin pun menarik analogi antara situasi Rusia saat ini dan Uni Soviet pada tahun 1961.
Yakni ketika Yuri Gagarin yang bekerbangsaan Uni Soviet menjadi manusia pertama di luar angkasa.
“Sanksinya total, isolasi selesai, tetapi Uni Soviet masih yang pertama di luar angkasa,” kata Putin.