Ukraina Sebut Puluhan Ribu Orang telah Tewas di Mariupol Akibat Invasi Rusia

Ukraina menyebutkan bahwa sebanyak puluhan ribu orang telah tewas akibat pelanggaran pasukan Rusia saat melancarkan invasi di Mariupol.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Wahid Nurdin
Citra satelit ©2022 Maxar Technologies via REUTERS
Citra satelit menunjukkan gambaran gedung Mariupol yang terbakar dan Teater Mariupol, Ukraina, 21 Maret 2022. 

Tidak ada komentar langsung dari Moskow, yang sebelumnya menyalahkan Ukraina karena menghalangi evakuasi.

Baca juga: Ukraina: Serangan Roket Rusia di Stasiun Kramatorsk Tewaskan 50 Warga Sipil Termasuk Anak-anak

Mengutip angka dari pemerintah Kota Mariupol, Ombudswoman HAM Ukraina Lyudmyla Denisova mengatakan 33.000 penduduk Mariupol telah dideportasi ke Rusia.

Ataupun ke wilayah yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.

"Para saksi melaporkan bahwa pasukan penjaga nasional Rusia dan unit 'Kadyrovite' (Chechnya) melakukan penangkapan ilegal, menyiksa tahanan dan mengeksekusi mereka karena sikap pro-Ukraina di Mariupol," kata Denisova dalam sebuah posting di Telegram.

Pemerintah Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan penyiksaan tersebut.

Baca juga: Temui Zelenskyy, PM Inggris Boris Johnson Beri Ukraina Paket Bantuan Baru untuk Lawan Rusia

Sebelumnya, Rusia pada Minggu (10/4/2022) mengatakan bahwa mereka telah 'mengevakuasi' 723.000 orang dari Ukraina sejak dimulainya apa yang disebutnya sebagai 'operasi militer khusus' ini.

Moskow pun membantah menyerang warga sipil.

Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Geraschenko mengatakan dalam wawancara yang disiarkan televisi pada Senin bahwa 'orang-orang yang dideportasi' Ukraina ditampung di sanatoria dan kamp liburan yang dijaga.

"Orang-orang ini tidak diizinkan untuk bergerak bebas, atau memiliki akses gratis ke platform komunikasi untuk menghubungi kerabat mereka di Ukraina," sebut Geraschenko tanpa mengutip bukti langsung.

Baca juga: Hari Ke-46 Perang Rusia Vs Ukraina: Kunjungan Dadakan Boris Johnson hingga Koridor Kemanusiaan

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah pos pemeriksaan di sepanjang koridor yang dikontrol Rusia antara Mariupol ke Kota Zaporizhzhia di Ukraina telah bertambah dari tiga menjadi 15.

Adapun Mariupol termasuk di antara sembilan koridor kemanusiaan yang disepakati dengan Rusia pada Senin (11/4/2022), kata Vereshchuk di Telegram.

Yakni untuk mengevakuasi orang-orang dari wilayah timur yang terkepung.

Tetapi koridor kemanusiaan ini hanya untuk mobil pribadi, karena tidak mungkin menyepakati penyediaan bus.

Ukraina mengatakan pasukan Rusia berkumpul untuk serangan baru di wilayah timur, termasuk Mariupol, di mana orang-orang tidak memiliki pasokan air, makanan dan energi selama berminggu-minggu.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved