Istri Hamil 7 Bulan, Pria Ini Nekat Bantu Teman Jual Minyak Goreng Palsu: Baru Tahu Kalau Campur Air
Kasus penipuan minyak goreng curah terjadi di Lamongan, Jawa Timur. Satu di antara dua pelaku berinisial AN (25) berhasil diringkus Polres Lamongan.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kasus penipuan minyak goreng curah terjadi di Lamongan, Jawa Timur.
Satu di antara dua pelaku berinisial AN (25) berhasil diringkus Polres Lamongan.
Sedangkan teman pelaku berinisial AC (34) masih buron.
Dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, AN dan AC nekat menjual minyak goreng curah bercampur air kepada pedagang pasar.
AN mengaku tidak tahu jika yang ia jual sudah dicampur air oleh AC.
Baca juga: Kasus Minyak Goreng Palsu di Lamongan, Pelaku Campur 1 Liter Minyak Curah dengan 29 Liter Air
"Awal mula diajak teman (pelaku yang belum tertangkap). Untuk yang mencampurnya teman saya itu, dan saya juga baru tahu," ujar AN, saat rilis pengungkapan kasus, Selasa (29/3/2022).
Dalam aksinya, AN hanya bertugas mengantarkan minyak goreng itu.
Sementara otak penipuan adalah AC yang masih dalam pengejaran polisi.
Setiap mengantar, AN mendapat upah Rp 100.000.
Ia mengaku terpaksa membantu AC lantaran butuh biaya untuk istrinya yang sedang hamil 7 bulan.
Diberitakan sebelumnya, seorang pedagang di Pasar Agrobisnis, Kecamatan Babat, bernama Siti Fatimah (57) ditipu minyak goreng curah palsu.
Polres Lamongan pun menangkap AN (25) warga Bojonegoro sebagai tersangka.
Diberitakan TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, AN beraksi bersama temannya, AC (34).
Baca juga: Pengusaha Kerupuk Kena Tipu, Beli Minyak Goreng 25 Jeriken Malah Dikirim Isi Air Kuah Soto
Korban yang memesan minyak goreng pada pelaku malah diberi campuran air.
"Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi, akhirnya kami berhasil menangkap satu dari dua orang pelaku," ujar Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana saat rilis pengungkapan kasus di Mapolres Lamongan, Selasa (29/3/2022).
Kini, Polres Lamongan masih mengembangkan kasus penipuan terhadap pedagang asal Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro tersebut.
Polisi juga masih memburu pelaku AC yang masih buron.
Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng Selasa di Indomaret Alfamart: Delima, Tropical, Harumas, SunCo, Sovia
Kronologi
Pelaku awalnya menawarkan minyak goreng curah kepada korban dengan harga terjangkau.
Korban kemudian memesan dalam jumlah banyak.
Pelaku kemudian mengirimkan minyak goreng yang didominasi campuran air.
"Modusnya mencampur minyak goreng curah yang asli dengan air, kemudian dimasukkan ke dalam jeriken."
"Sementara yang ditawarkan ke pedagang adalah yang asli tanpa campuran," ucap Miko.
Diketahui, tersangka mengirim minyak goreng dalam jeriken berkapasitas 30 liter.
Baca juga: Dicibir gegara Minyak Goreng, Megawati Ngaku Sedih hingga Tantang Tanding Masak Direbus
Jeriken itu berisi satu liter minyak goreng curah yang dicampur 29 liter air.
Akibatnya, korban menderita kerugian mencapai Rp 2.690.000.
"Namun ketika diantar itu yang dicampur (jeriken berisi campuran air dan minyak goreng)."
"Untuk harga, mengikuti harga di pasaran antara Rp 14.000 hingga Rp 15.600," ungkap Miko.
Kini, pelaku dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
Polres Lamongan menyita sejumlah barang bukti berupa enam jeriken minyak goreng palsu, satu sepeda motor, dan pakaian yang dipakai tersangka.
"Kami juga sedang mengupayakan untuk dapat menangkap satu pelaku lain."
"Kami bersama instansi terkait, juga melakukan koordinasi untuk mencegah hal serupa terjadi," pungkasnya.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Hari Jumat di Indomaret dan Alfamart: Bimoli, Sania, SunCo, Filma, Tropical
Kasus minyak goreng palsu di Kudus
Aksi penipuan minyak goreng juga terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Korban adalah kakak beradik, Musmiah (58) serta Siti Mutoharoh (45).
Keduanya adalah pengusaha kerupuk di Desa Cendono, Kecamatan Dawe.
Dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, awalnya mereka memesan minyak goreng curah ke seorang pria.
Namun, yang datang malah 25 jeriken berisi air kaldu kuah soto.
Akhirnya, kedua korban melaporkan ke pihak kepolisian.
Harga cukup murah
Awalnya, korban yang sehari-hari memproduksi kerupuk bahan tapioka itu tergiur dengan harga minyak goreng yang cukup terjangkau.
Yakni Rp 16.500 per kilogram, sementara pasaran di Kudus minyak goreng curah sudah mencapai Rp 18.000 per kilogram.
Ternyata korban sudah tiga kali memesan kepada pelaku.
Yang mana dari tiga pemesanan itu selalu dikirim minyak goreng asli.
Namun, pemesanan keempat malah dikirim kuah soto, yakni pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.
Sedangkan mereka baru tahu isi jeriken itu saat akan menggoreng kerupuk pada Minggu (13/2/2022).
Dari seluruh jeriken yang dipesan, 20 di antaranya berisi minyak goreng palsu atau air warna kuning seperti kuah soto.
"Saya beli 21 jeriken. Per jeriken isinya 17 kilo. Jadi, total harganya Rp 5.890.500. Saya baru membayar kepada penjualnya Rp 5.000.000," kata Siti Mutoharoh saat ditemui di kediamannya, 16 Februari 2022.
Sedangkan Musmiah yang memesan lima jeriken malah dikirim air semua.
Musmiah menuturkan kelima jeriken berisi air bening dengan sisi luar masih belepotan terkena minyak goreng.
Ia menyebut, sosok penipu itu menawari minyak dengan menggunakan mobil Toyota Avanza dan Suzuki Carry.
"Pertama, kedua, dan ketiga saat kirim minyak goreng itu, ada tiga orang laki-laki. Tapi, terkahir, kirim minyak goreng, yang kirim hanya dua orang laki-laki," kata Musmiah.
Musmiah menuturkan, salah satu dari penipu itu mengaku pensiunan polisi dari Semarang.
Ada juga yang mengaku dari Bareng, Jekulo, Kudus.
Menanggapi laporan warganya, Kasatreskrim Polres Kudus AKP Agustinus David akan mengambil tindakan.
"Korban percaya saja karena sudah tiga kali bertransaksi dengan pelaku. Nah, siang itu 25 jeriken kosong diangkut pelaku dari rumah korban."
"Sore diantar dan dibayar. Nahas, esok harinya ketika mau dipakai menggoreng ternyata dicek air, bukan minyak goreng," terang David, saat dihubungi melalui ponsel, 16 Februari malam.
Pihak kepolisian masih berupaya mendalami kasus minyak goreng palsu tersebut.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Labfor Polda Jateng untuk memeriksa sampel minyak goreng tersebut.
"25 jeriken berisi air sudah kami bawa. Kami masih melakukan penyelidikan. Untuk pelaku informasinya warga Kecamatan Dawe. Kami imbau masyarakat lebih waspada," pungkas David dikutip dari Kompas.com.
(TribunnewsSultra.com/ Ifa Nabila) (Kompas.com/Puthut Dwi Putranto Nugroho, Hamzah Arfah)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Minyak Goreng di Lamongan, Begini Modusnya"