Gempa di Kendari
Berikut Tips dari BMKG Kendari Jika Terjadi Gempa Bumi
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari Rudin berbagi tips tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempabumi dan sesudahnya.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari Rudin berbagi tips tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempabumi dan sesudahnya.
Hal itu menyusul kejadian gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Utara, dan Kabupaten Konawe Kepulauan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Gempa yang terjadi dalam dua hari belakangan ini akibat adanya aktivitas Sesar Lawanopo.
Gempa pertama kali terjadi pada Jumat (25/3/2022) lalu dengan magnitudo 4,9 skala richter (SR), kemudian disusul gempa kecil sebanyak 14 kali.
Gempa susulan kembali terjadi sebanyak 24 kali hingga Minggu (27/3/2022) pukul 11.49 WITA di bawah 3 M.
Baca juga: Aktivitas Gempa di Konawe dan Kendari Sudah 37 Kali, Daryono BMKG Imbau Warga Soropia Waspada
Rudin menyampaikan yang harus dilakukan saat terjadi gempabumi jika berada di dalam ruangan, lindungi kepala dan badan dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja.
"Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan goncangan. Lari keluar apabila masih dapat dilakukan," ujarnya, Minggu (27/3/2022).
Lanjutnya, jika berada di luar ruangan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lain-lain yang berpotensi menimpa diri. Serta perhatikan tempat berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
Jika sedang mengendarai mobil, keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi rekahan tanah atau kebakaran.
Jika tinggal atau berada di pantai, jauhi pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari gelombang tsunami.
Jika tinggal di daerah pegunungan, hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Baca juga: Imbas Gempa Bumi 5,2 Skala Richter, Warga Panik Berlarian Selamatkan Diri, Jualan Jatuh Berserakan
Lalu ketika getaran gempabumi sudah berkurang dan berhenti, jika posisi berada di dalam ruangan, maka keluar dari bangunan tersebut dengan tertib.
"Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa," bebernya.
Periksa apa ada yang terluka, dan lakukan Pertolongan pertama pada korban kecelakaan (P3K). Kemudian telpon atau minta pertolongan apabila terjadi luka parah pada diri sendiri atau kerabat.
Periksa lingkungan sekitar apabila terjadi kebakaran, kebocoran gas, arus pendek, serta aliran dan pipa air. Periksa segala hal yang dapat membahayakan dengan mematikan listrik, tidak menyalakan api, dan lain-lain.