Update Invasi di Ukraina: Amerika Serikat dan Sekutu Umumkan Sanksi Baru terhadap Rusia
Rusia kini semakin diberondong sanksi dari berbagai negara terutama dari Amerika Serikat dan sekutunya karena telah menginvasi Ukraina.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Termasuk Kh-31, sebuah peluru kendali udara berkecepatan tinggi yang telah digunakan secara luas dalam serangan Moskow.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Ingin Ukraina Hadiri KTT G20 Bali Jika Indonesia Tolak Usir Rusia
Perusahaan lain dalam daftar sanksi baru ini juga termasuk produsen amunisi untuk militer Rusia, helikopter sipil dan militer, dan pesawat tak berawak.
Yang menurut Departemen Keuangan awalnya dirancang untuk pengawasan tetapi telah 'digunakan kembali' untuk menyerang pasukan Ukraina.
Departemen Keuangan juga menjatuhkan sanksi pada 328 anggota Duma, parlemen Rusia, dan Herman Gref, kepala pemberi pinjaman terbesar Rusia, Sberbank, yang dianggap sebagai rekan dekat Putin.
Amerika Serikat mengatakan bulan lalu bahwa bank-bank A.S. harus memutuskan hubungan perbankan koresponden mereka dengan Sberbank, tetapi tidak membekukan asetnya.
Baca juga: Khawatir Rusia Bakal Gunakan Nuklir untuk Akhiri Perang di Ukraina, NATO Mulai Stok APD
Sberbank snediri merupakan perusahaan yang memungkinkan bank melakukan pembayaran antara satu sama lain dan memindahkan uang ke seluruh dunia
Pada Kamis (24/3/2022) Amerika Serikat juga menargetkan 17 anggota dewan Sovcombank, yang juga berada di bawah sanksi AS, dan Gennady Timchenko, sekutu lama Putin, perusahaan dan anggota keluarganya.
Pejabat itu mengatakan Amerika Serikat memperingatkan Putin bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi cepat dan berat jika dia menginvasi Ukraina dan apabila Rusia memenuhi ancaman itu.
Pejabat itu mencatat bahwa Rusia menghadapi inflasi yang membuat ekonominya menderita hingga akan mendorongnya keluar dari 20 ekonomi teratas dunia.
Baca juga: Rencana Putin Hadiri KTT G20 di Bali Dikecam AS dan Sekutu, Ini Peran Indonesia sebagai Tuan Rumah
“Rusia akan segera menghadapi kekurangan ide, bakat, dan teknologi untuk bersaing di abad ke-21, dan Putin akan mengalami kegagalan strategis yang dibuatnya sendiri,” kata pejabat itu.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan awal pekan ini bahwa Amerika Serikat akan berkonsultasi dengan sekutu tentang inklusi Rusia dalam kelompok ekonomi terbesar dunia G20.
Sanksi dan konsekuensi ekonominya dapat membuat diskusi itu lebih mudah dengan secara efektif membuat Moskow tidak memenuhi syarat karena ekonominya menyusut.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/putin-dan-biden.jpg)