Gempa di Kendari

PENYEBAB Gempa di Kendari, Ada Gempa Susulan, BMKG Minta Warga Hindari Bagunan yang Rapuh

Gempa tektonik berkekuatan 4,9 magnitudo mengguncang daratan Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (25/3/2022) malam WITA.

Penulis: Laode Ari | Editor: Risno Mawandili
TribunBatam.id
Ilustrasi gempa bumi. Gempa tektonik berkekuatan 4,9 magnitudo mengguncang daratan Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (25/3/2022) malam WITA. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Gempa tektonik berkekuatan 4,9 magnitudo mengguncang daratan Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (25/3/2022) malam WITA.

Getaran gempa bumi yang berpusat di Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe itu terasa hingga di Kota Kendari.

Menurut data yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui stasiun  Geofisika Kendari, titik lokasi gemapa yaitu terletak pada koordinat 3.87 LS, 122.76 BT.

Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 11.9 km, Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe,  Provinsi Sultra, pada kedalaman 2 kilometer.

BMKG memaparkan, gempa tektonik kali ini merupkan jenis gempa bumi dangkal.

Baca juga: Gempa Terkini di Kendari dan Konawe Sulawesi Tenggara, Aktivitas Warga Kembali Berjalan Normal

Adapun penyebab gempa akibat aktivitas sesar Kendari Utara, di Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat aktivitas sesar Kendari Utara, di Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe," tulis BMKG sebagaimana rilis yang diterima TribunnewsSultra dari stasiun  Geofisika Kendari.

Dijelaskan, guncangan gempa bumi dirasakan di sebagian wilayah Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Konawe.

Gempa bumi ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami.

"Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Kendari III – IV MMI, Ranomeeto dan Moramo (Konawe Selatan) III MMI, Besulutu (Konawe) terasa II - III MMII (Getaran dirasakan nyata dalam rumah,"

Baca juga: Gempa 4,9 SR Guncang Kendari, Pengunjung Claro Hotel Panik Berhamburan Turun Lewat Tangga Darurat

"Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,"

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," beber BMKG.

Meski demikian, gempa bumi kali ini harus diwaspadai karena ada getaran susulan yang terjadi pada pukul 22.15 WITA.

"Hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi 3 aktivitas gempabumi susulan," jelas BMKG lagi.

Karena itu, BMKG merekomendasikan agar warga menjauhi bangunan yang terlihat rapuh, atau bahkan retak akibat getaran gempa.

Baca juga: Tabrakan Motor Vs Angkot di Depan Kampus Baru UHO Kendari Sultra, 1 Mahasiswi Meninggal Dunia

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved