Kota Mariupol Ukraina Dibombardir Membabi Buta oleh Rusia, Warga Kubur Korban Tewas di Pinggir Jalan
Andrei contohnya, yang tampak sibuk mengubur tetangganya yang tewas di kuburan darurat di pinggir jalan, di seberang blok apartemen yang dibom.
Dikatakan bahwa 59.000 orang telah dievakuasi dari Mariupol dalam tiga hari terakhir, menurut kantor berita Rusia TASS.
Duduk di ruang bawah tanah yang telah menjadi kediamannya selama 11 hari terakhir, Irina Chernenko, pustakawan di universitas, berujar, dia tidak tahu berapa lama lagi mereka bisa bertahan seperti ini.
"Kami berharap yang terbaik... untuk hidup sebagai manusia. Blok apartemen hancur, semuanya hancur. Ke mana kita bisa pergi dari ruang bawah tanah?"
"Kami sedang memasak di api unggun. Untuk saat ini, kami memiliki beberapa makanan dan kayu bakar. Dalam seminggu kami tidak akan memiliki apa-apa, tidak ada makanan sama sekali."
Beberapa bagian Mariupol dikuasai Rusia dan beberapa lainnya tetap di bawah kendali Ukraina, sehingga penduduk tidak mengetahui nasib kerabat yang tinggal di distrik lain.
Natalia seorang pekerja di taman kanak-kanak mengatakan, dia tinggal bersama anak-anaknya dan tidak bisa kembali ke flatnya sendiri di seberang kota.
"Tidak ada kabar, tidak ada informasi. Semuanya hancur... Kami tidak tahu bagaimana kami akan hidup sekarang." (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Mariupol Ukraina Kubur Jenazah di Pinggir Jalan Usai Dibombardir Rusia"