Kota Mariupol Ukraina Dibombardir Membabi Buta oleh Rusia, Warga Kubur Korban Tewas di Pinggir Jalan

Andrei contohnya, yang tampak sibuk mengubur tetangganya yang tewas di kuburan darurat di pinggir jalan, di seberang blok apartemen yang dibom.

Editor: Ifa Nabila
AFP/Bulent Kilic
Seorang tentara Ukraina berdiri di samping senapan tentara yang tewas dan terluka, dekat dengan sekolah militer yang terkena rudal Rusia di Mykolaiv, Ukraina selatan, pada Sabtu, 19 Maret 2022. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Serangan Rusia ke Ukraina tak juga berhenti sejak awal mulai invasi pada 24 Februari 2022.

Penyerangan berbagai penjuru terjadi, termasuk di Mariupol.

Setelah dibombardir habis-habisan, warga mengubur jenazah para korban tewas di pinggir jalan.

Andrei contohnya, yang tampak sibuk mengubur tetangganya yang tewas di kuburan darurat di pinggir jalan, di seberang blok apartemen yang dibom.

Baca juga: Lagi-lagi Rusia Kerahkan Rudal Hipersonik Kinzhal, Hancurkan Tempat Bahan Bakar Ukraina

Suasana mengerikan masih terpampang di Mariupol pada Minggu (20/3/2022).

Berhenti sejenak dengan sekopnya, Andrei mengatakan bahwa tetangga yang dia kuburkan bukan terbunuh oleh peluru atau granat Rusia, melainkan meninggal karena penyakit yang diperburuk oleh tekanan besar selama beberapa minggu terakhir setelah tidak dapat bantuan medis.

"Bom-bom itu tidak membunuh mereka, tetapi semua ini... situasi (di) ruang bawah tanah, kurangnya aktivitas fisik, stres, juga dingin," kata Andrei, dikutip dari Reuters.

Di dekatnya, beberapa mayat tergeletak tertutup selimut kotor.

Baca juga: Zelenskyy: Siap Berunding dengan Putin Bahas Invasi Rusia-Ukraina, Jika Gagal Berarti Perang Dunia 3

Beberapa orang berjalan dengan susah payah membawa barang-barang mereka dalam kantong plastik atau kotak kardus.

Andrei mengatakan, dia dan teman-temannya disarankan oleh militer Ukraina untuk menyimpan mayat di ruang bawah tanah yang dingin, tetapi tempat itu sudah penuh dengan orang-orang yang berlindung dari serangan artileri serta rudal Rusia.

"Saya berharap akan ada semacam penguburan kembali dan ini hanya sementara," tambahnya seraya menunjuk ke lubang di tanah.


Semuanya hancur Mariupol

Sekitar 400.000 orang terjebak di Mariupol--kota pelabuhan strategis di Laut Azov--selama lebih dari dua minggu, dan kalau ada dengan sedikit akses ke air, makanan, pemanas, atau listrik, kata pihak berwenang setempat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu (19/3/2022) mengatakan, pengepungan Mariupol oleh Rusia adalah teror yang akan diingat selama berabad-abad yang akan datang.

Baca juga: Rudal Rusia Hantam Markas Militer Kota Mykolaiv, Ratusan Tentara Ukraina yang sedang Tidur Tewas

Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (20/3/2022) menyalahkan nasionalis Ukraina atas bencana kemanusiaan di Mariupol, dan memberi kota itu waktu hingga Senin (21/3/2022) dini hari untuk menyerah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved