Hari Ke-26 Perang: Ukraina Tolak Tawaran Rusia untuk Serahkan Senjata agar Jalur Pengungsi Dibuka
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian pada hari ke-25 dan ke-26 perang Rusia dengan Ukraina yang perlu diketahui.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Parlemen Ukraina mengatakan 115 anak-anak Ukraina telah tewas dan sedikitnya 140 lainnya terluka.
- Duta Besar China untuk AS mengatakan negaranya tidak mengirim senjata ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Dia mengatakan China mengirim makanan, kantong tidur, dan bantuan lainnya.
Namun bukan senjata dan amunisi ke pihak mana pun.
Baca juga: Apartemen Dihancurkan Rusia, Warga Ukraina Bertahan di Bawah Tanah tanpa Air, Listrik, dan Internet
Tetapi ditekan di televisi AS pada Minggu (20/3/2022), ia tidak secara definitif mengesampingkan kemungkinan Beijing akan melakukannya di masa depan.
- Jerman telah menyetujui kontrak dengan Qatar untuk pasokan gas alam cair (LNG) yang akan membantu negara Eropa melepaskan ketergantungannya pada energi Rusia.
Diperlukan waktu beberapa tahun agar kesepakatan tersebut dapat berlaku penuh karena Jerman tidak memiliki terminal untuk pengiriman LNG.
Sementara itu, Arab Saudi mengatakan sedang meningkatkan produksi minyak untuk memenuhi permintaan global.
Baca juga: Warga Ukraina Taruhan Nyawa, Dihadapkan Pilihan Tewas di Pengungsian atau Terbunuh Rusia saat Kabur
- Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengklaim kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina telah 'dekat', meskipun ada skeptisisme dari pemerintah barat.
Tetapi pada Minggu (20/3/2022) Duta Besar AS untuk PBB memperingatkan bahwa ada sedikit harapan segera untuk mengakhiri perang yang dirundingkan.
- Sebelas Partai Politik Ukraina telah ditangguhkan karena hubungan mereka dengan Rusia, menurut Zelenskyy.
Baca juga: 6 Rudal Rusia Hujani Lviv, Kota di Ukraina yang Dekat Wilayah NATO: Khawatir Perang Meluas ke Barat
Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina mengambil keputusan untuk melarang partai-partai tersebut dari aktivitas politik apa pun.
Sebagian besar partai yang terkena dampak adalah kecil, tetapi salah satunya, Platform Oposisi untuk Kehidupan yang memiliki 44 kursi di parlemen Ukraina.
Sedangkan jumlah kursi parlemen Ukraina sendiri sebanyak 450 tempat.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)