Para Analis Ungkap Kedekatan Rusia dengan Cina hingga Peran Beijing dalam Invasi di Ukraina
Di bawah pemerintahan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Beijing dan Moskow semakin terisolasi dari barat.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
"Di Ukraina, memang situasi saat ini sangat parah," sebut Li Keqiang.
“Tugas mendesak sekarang adalah mencegah ketegangan meningkat atau bahkan lepas kendali.” imbuhnya.
Baca juga: Bertemu di Roma, AS Peringatkan Cina akan Ada Konsekuensi Jika Bantu Invasi Rusia ke Ukraina
Beijing telah berusaha untuk menampilkan dirinya sebagai pihak yang netral.
Serta mengisyaratkan bahwa Cina dapat bertindak sebagai mediator.
Tetapi media Cina telah memperkuat teori propaganda dan konspirasi Rusia.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Cina juga telah mendukung narasi anti-Barat, menyalahkan AS dan NATO karena mengobarkan ketegangan.
Baca juga: Kondisi Hari Ke-19 Perang Rusia Vs Ukraina: Pimpinan Chechnya Ancam Kyiv, Cina Disebut Bantu Putin
Cina telah berjuang untuk menavigasi jalan antara kemitraannya dengan Rusia dan kecaman global yang besar atas invasi tersebut.
“Cina terus mendukung Rusia melalui kemitraan strategis yang komprehensif dan untuk menentang ekspansi NATO dan sanksi terhadap Rusia,” ungkap Paul Haenle dari Carnegie Endowment for International Peace kepada Cina File.
Apa yang diinginkan Rusia dari Cina?
Menurut laporan di media AS yang mengutip pejabat pemerintah, Rusia telah meminta peralatan militer dan dukungan dari Cina.
Serta bantuan ekonomi karena sanksi global dan pengabaian sektor swasta mulai menggigit Rusia.
Baca juga: Sederet Peristiwa Hari Ke-19 Perang Rusia Vs Ukraina: AS Ancam Cina Jika Bantu Putin
Laporan awal tidak merinci jenis senjata yang dicari Rusia atau tanggapan Cina.
Tetapi kabar itu telah menarik peringatan dari Amerika Serikat bahwa Cina akan menghadapi 'konsekuensi' jika setuju memberi bantuan kepada Rusia.
Laporan berikutnya, mengutip jaringan diplomatik AS kepada sekutu, menyebutkan bahwa Rusia telah meminta peralatan militer ke Cina.
Termasuk drone, kendaraan lapis baja dan rudal permukaan-ke-udara.