Minyak Goreng Langka di Sultra
Emak-Emak Berebut Beli Buah-buahan di Kendari Sulawesi Tenggara Demi Dapat Minyak Goreng Murah
Sejumlah emak-emak di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berebut membeli buah-buahan demi mendapatkan minyak goreng murah.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
Sidak digelar di Toko Damai Kendari, Jl Pembangunan, Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sultra, pada Senin (14/3/2022) sekira pukul 14.30 Wita.
Kericuhan bermula saat anggota DPRD Kendari, Saifullah Usman melakukan sidak ke Toko Damai.
Kegiatan sidak didasari laporan masyarakat yang menduga adanya penimbunan minyak goreng.
Sebab, masyarakat tidak dilayani ketika hanya ingin membeli minyak goreng saja.
Dirinya langsung menanyakan stok minyak goreng di toko tersebut, namun dijawab tidak ada oleh karyawan.
Baca juga: Sidak Minyak Goreng di Kendari Ricuh, Anggota DPRD Adu Mulut dengan Karyawan Toko, Dibela Emak-emak
"Saya datang katanya tidak ada, tiba-tiba muncul dua dus apel yang terindikasi itu minyak, saya suruh buka (karyawan) tidak mau dibuka, ada apa," ujar Saifullah Usman ditemui disela-sela sidak.
Ia lantas menemukan keanehan di toko tersebut, lantaran penjualan minyak goreng diwajibkan membeli satu kilogram buah terlebih dahulu.
"Ibu-ibu harus beli buah untuk mendapatkan minyak goreng, kalau ini tidak dianjurkan pemerintah," katanya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta karyawan agar dirinya dipertemukan dengan bos Toko Damai untuk mempertanyakan keanehan tersebut.
Tak lama, penanggung jawab Toko Damai, Rusli langsung menengahi kegaduhan itu, namun dirinya dengan berapi-api membantah dugaan penimbunan minyak goreng.
Baca juga: Ketahuan Menimbun Minyak Goreng, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir Ancam Cabut Izin Usaha
"Stok saya 120 pcs, saya tidak timbun, periksa sekarang, saya kasih dus, supaya orang (pembeli) tidak jemput saya di sana (dalam toko)," katanya.
Sontak, ucapan Rusli disambut tepuk tangan sejumlah karyawan dan jempol emak-emak yang tengah mengantre di kasir.
Rusli juga menjelaskan alasan penerapan pembelian buah terlebih dahulu agar mendapatkan minyak goreng.
"Supaya orang (pembeli) dari pasar tidak bolak-balik beli minyak. Karena penjualan saya di bulan 1 dan bulan 2 saya kasih los (tanpa beli buah), tapi member saya protes," ungkapnya.
Kericuhan itu tak berlangsung lama, sebab sekuriti menjauhkan anggota DPRD Kendari, Saifullah Usman dan penanggung jawab toko ke bagian dalam ruangan. (*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)