Ada Turki hingga Israel, Inilah Daftar Negara yang Berpotensi Jadi Negosiator Perang Rusia-Ukraina
Dilansir TribunnewsSultra.com dari SkyNews, berikut daftar negara yang dapat membantu menjadi perantara untuk mengakhiri konflik Rusia dengan Ukraina.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Keduanya mengadakan pertemuan trilateral dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di sela-sela forum diplomasi internasional yang sudah berlangsung di Antalya.
Itu terjadi setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (6/3/2022) untuk membuat tawaran baru menjadi tuan rumah pembicaraan.
Hal tersebut diungkapkan oleh menurut Menlu Cavusoglu.
Erdogan sendiri merupakan salah satu orang pertama yang membuat dirinya dikenal sebagai mediator potensial.
Presiden Turki tersebut juga menawarkan untuk menjadi tuan rumah Zelenskyy dan Putin pada pertemuan puncak pada awal Februari, sebelum pasukan melintasi perbatasan.
Baca juga: Zelenskyy Bersedia Temui Putin untuk Berunding Jika Presiden Rusia Lakukan Ini untuk Ukraina
Turki berbagi perbatasan laut di Laut Hitam dengan Ukraina dan Rusia serta menikmati hubungan baik dengan kedua negara.
Tahun ini pihaknya menengahi perjanjian perdagangan bebas dengan Ukraina dan menyetujui drone yang dirancang Turki untuk diproduksi di sana.
Tapi sama, Moskow adalah salah satu mitra dagang terbesar Ankara dan memasok sebagian besar minyak dan gasnya.
Erdogan juga telah membeli peralatan militer dari Rusia dan menggunakan hubungan baiknya dengan Kremlin untuk mengancam sekutu Barat bahwa dia bisa keluar dari NATO.
Ditanya tentang perudingan damai Kamis (10/3/2022), Cavusoglu mengatakan bahwa ia berharap perdamaian dapat segera didapatkan oleh Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Perundingan Tahap Ketiga Tak Ada Kemajuan, Menlu Rusia Sebut Putin Siap Bertemu Presiden Ukraina
"Kami terutama berharap pertemuan ini adalah titik balik dan langkah penting menuju perdamaian dan stabilitas." ujar Cavusoglu.
2. Cina

Sebagai teman Rusia, China telah menolak untuk mengutuk invasi di Ukraina tersebut.
Sebaliknya China justru mengklaim bahwa 'masalah keamanannya adalah sah dan sanksi terhadapnya merupakan hal yang ilegal'.
Presiden Cina Xi Jinping menjamu mitranya dari Rusia pada pembukaan Olimpiade Beijing, dengan sang Menteri Luar Negeri Wang Yi menggambarkan hubungan kedua negara sebagai 'berpakaian besi'.
Baca juga: Rangkuman Terkini Perang Rusia Vs Ukraina: Wartawan AS Dibunuh, Putin Andalkan Cina untuk Bantu