Berita Kendari
30 Los Pedagang Pasar Basah Mandonga Ditutup PT Kurnia, Wali Kota Kendari Turunkan Tim Evaluasi
Sebanyak 30 los pedagang di Pasar Basah Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara digembok oleh PT Kurnia pada Sabtu (12/3/2022) malam lalu.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 30 los pedagang di Pasar Basah Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara digembok oleh PT Kurnia pada Sabtu (12/3/2022) malam lalu.
Diketahui PT Kurnia menjadi pihak pengelola Pasar Basah Mandonga berdasarkan kontrak MoU sejak 19 tahun yang lalu.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir bakal menelusuri aksi penggembokan, lantaran peristiwa ini sudah sering kali terjadi.
Dengan membentuk tim evaluasi yang akan menyelidiki terkait dengan kerja sama yang selama ini dilaksanakan oleh PT Kurnia.
"Saya sudah perintahkan bagian ekonomi untuk mengecek dan membentuk tim evaluasi. Tentu akan kami dalami apa masalahnya, saya tunggu laporan dari tim evaluasi ini," katanya, Senin (14/3/2022).
Baca juga: Pemerintah Kota Kendari MoU Bank Sultra Tingkatkan Layanan Non Tunai dan Dorong PAD
Kata dia, menghadapi pedagang harus mengutamakan pendekatan persuasif atau dialog. Kecuali sudah tidak ada jalan dan solusi, baru diambil tindakan sesuai dengan kewenangan masing-masing.
"Menghadapi pedagang harusnya mengutamakan dialog. Atau apapun masalahnya lakukan secara persuasif, dialog," ujarnya.
Diharapkan dari hasil kerja tim evaluasi ini ada rekomendasi yang bisa dilahirkan. Sehingga pemerintah akan hadir untuk menengahi permasalahan pedagang dengan pihak ketiga yang ditunjuk melalui MoU.
Ketua Kerukunan Pedagang Pasar Mandonga (KP2M) Kota Kendari Abdul Kadir mengatakan sejumlah los pedagang digembok lantaran tidak dilunasinya pembayaran sewa kepada pihak pengelola.
Di mana sewa yang harus dibayar oleh para pedagang kepada pihak pengelola ini sebesar Rp8 juta per tahun.
Baca juga: Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa Serahkan Penghargaan kepada SKPD dan Pemerintah Kecamatan
Namun, kata Ketua Kerukunan Pedagang Pasar Mandonga (KP2M) Kota Kendari ini, aturan terkait penggembokan tidaklah jelas.
"PT Kurnia dalam hal ini sebagai pengelola menggembok beberapa kios yang ada di Pasar Basah Mandonga, karena berkaitan dengan pembayaran yang belum lunas," kata Abdul.
"Sementara aturan yang dilakukan PT Kurnia terkait hal ini tidak jelas, tidak ada," terangnya.
Ia membenarkan jika ada beberapa pedagang yang memang belum melunasi pembayaran los, meskipun sebagian sudah mereka cicil.
Namun disayangkan, pengelola sempat menolak pedagang yang mau membayar. Menurutnya pihak pengelola menolak karena uang yang bayarkan tidak cukup.
Baca juga: Pemprov Sultra Bakal Tinjau Ulang Perizinan Tambang PT GKP dan RTRW di Konawe Kepulauan
"Jika kontraknya satu tahun Rp8 juta, dibayar Rp2 juta, Rp4 juta, sisanya ini belum dilunasi tapi informasinya ada seorang pedagang membayar justru ditolak," jelasnya.
Untuk selanjutnya pihaknya juga akan melihat di lapangan melakukan koordinasi dengan pendekatan persuasif kepada pihak pengelola untuk mau membuka Los yang digembok.
Namun jika pihak pengelola tidak responsif dengan kondisi ini dan tetap tidak membuka gembok, pihaknya akan memikirkan langkah selanjutnya.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Senin (14/3/2022), beberapa los masih tergembok sehingga tidak ada aktivitas perdagangan.
Namun berdasarkan keterangan seorang pedagang elektronik yang mengaku sempat ditolak pembayarannya oleh pihak pengelola, ada beberapa los juga yang dipaksa buka oleh para pedagang.
Baca juga: Ketua Komisi II DPR RI Sebut Pemuda Sultra Harus Ambil Peran Kelola Potensi Sumber Daya Alam
"Di bagian sana malah ada yang paksa buka," ujarnya.
Rekannya juga menambahkan jika pada Selasa, 15 Maret 2022, bakal ada lagi los pedagang yang mau digembok.
"Besok malam ada lagi yang mau digembok. Ini (penggembokan) sudah dikasih tahu memang, jadi diberi waktu 2 hari sebelum digembok," ucapnya.
Seorang pedagang pakaian di Lantai 2 Pasar Basah Mandonga juga membenarkan jika penggembokan akan dilakukan lagi oleh PT Kurnia.
Kata dia, penggembokan pertama Sabtu, 12 Maret 2022, malam lalu terjadi di Lantai 1, sedangkan selanjutnya akan dilakukan di Lantai 2.
Baca juga: Dewan Pengupahan Konawe Sulawesi Tenggara Resmi Terbentuk, Gelar Rapat Kerja Pertama
Ia mengaku pembeli sepi diarea tersebut sehingga banyak pedagang yang kesulitan membayar sewa.
"Lihat saja, ini lagi sepi, tidak ada yang laku, jadi susah juga kita mau membayar," ujarnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)