Dituduh Rusia Jalankan Laboratorium Biowarfare di Ukraina, Begini Respons Amerika Serikat

Amerika Serikat membantah klaim Rusia yang menyebut Washington telah bekerja sama dengan Kiev untuk menjalankan laboratorium biowarfare di Ukraina.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase Tangkapan Layar Reuters | AFP/ALEXEY NIKOLSKY
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yakin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan akan menyerang Negara Ukraina. 

Tanggapan WHO

Ketika ditanya tentang klaim Rusia dan China, Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi untuk mengonfirmasi laporan tentang laboratorium tersebut.

“Rekan-rekan kami di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah bekerja dengan Pemerintah Ukraina mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kegiatan apa pun dari pihak Pemerintah Ukraina, yang tidak konsisten dengan kewajiban perjanjian internasionalnya, termasuk senjata kimia atau senjata biologis,” terang Dujarric.

Sebelumnya Kiev mengatakan bahwa Ukraina memiliki laboratorium kesehatan masyarakat yang meneliti bagaimana mengurangi ancaman penyakit berbahaya yang mempengaruhi hewan dan manusia, seperti banyak negara lain.

Laboratorium tersebut telah menerima dukungan dari AS, Uni Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia.

Baca juga: Kondisi Hari Ke-14 Perang Rusia Vs Ukraina: Evakuasi Warga hingga Terungkap Dokumen Rahasia Kyiv

Selain itu, Program Pengurangan Ancaman Biologis Pentagon juga telah bekerja dengan pemerintah Ukraina untuk memastikan keamanan patogen dan racun yang disimpan di laboratorium.

Pada Rabu (9/3/2022) seorang mantan pejabat AS, yang akrab dengan kerja sama antara Kiev dan Washington, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa AS telah membantu mengubah beberapa laboratorium Ukraina yang telah terlibat dalam program senjata biologis bekas Uni Soviet menjadi fasilitas kesehatan masyarakat.

Secara terpisah pada Selasa (8/3/2022) Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik AS, Victoria Nuland, Wakil mengatakan dalam sidang kongres bahwa Ukraina memiliki fasilitas penelitian biologis.

Oleh karenanya, Nuland mengaku 'cukup khawatir' bahwa pasukan Rusia mungkin berusaha untuk menguasai laboratorium tersebut.

“Jadi kami bekerja dengan Ukraina tentang bagaimana mereka dapat mencegah bahan penelitian itu jatuh ke tangan pasukan Rusia,” kata Nuland.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved