Senjata Makan Tuan, Amerika Mulai Ketar-ketir Hadapi Rusia, Joe Biden Bikin Warga AS Membayar Mahal

Senjata makan tuan menjadi kalimat yang cocok untuk agresifitas sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia yang menginvasi Ukraina.

Editor: Risno Mawandili
Kolase Tangkapan Layar Reuters | AFP/ALEXEY NIKOLSKY
KOLASE FOTO - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Senjata makan tuan menjadi kalimat yang cocok untuk agresifitas sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia yang menginvasi Ukraina.

Ya, AS menjadi negara yang paling gotot menjatuhkan hukuman kepada Rusia.

Bahkan sejak awal opersi militer diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, AS telah menyerukan agar Rusia diberi sanksi embargo ekonomi.

Alhasil, AS dan Inggris bersama sekutunya di Uni Eropa resmi menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia.

Tentu saja sanksi ini langsung diraskan oleh Rusia.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Diduga Idap Penyakit, Ini Penjelasan Ahli Mengenai Penyebabnya

Melansir BBC, nilai Rubel Rusia jatuh ketitik terendang bahakan mencapai penurunan lebih dari 45 persen pada awal tahun ini.

Salah satuh penyebab utamanya adalah penurunan harga minyak, salah satu ekspor terbesar Rusia, dan sanksi-sanksi yang diterapkan Negara Barat.

Tak mau tinggal diam, Rusia akhirnya merespon sanksi-sanksi Negara Barat.

Memulai dengan penghentian penyaluran gas alam yang telah menyuplai 40 persen kebutuan di Eropa.

Presiden Prancis telah menyampaikan agar warganya bersiap menghadapi resesi perekonomian negara akibat Rusia menghentikan penyaluran gas alam.

Baca juga: Pemerintah Inggris Larang Roman Abramovich Jual Chelsea, Ini Dampanya Bagi The Blues di Liga Inggris

Hal itu sebagaimana disampaikan dalam pidatonya pada Rabu (2/3/2022), dikutip dari The Guardian via Tribunnews.

Sanksi Rusia ini kemudian berlanjut pada langkah penyetopan ekspor Uranium ke Amerika Serikat.

Dilansir dari News Delivers via Tribunnews, meski Biden tak mengumumkan larangan impor untuk komoditi uranium, namun adanya pemberhentian ekspor uranium yang dilakukan Rusia membuat masyarakat AS khawatir jika wilayahnya akan mengalami pemadaman listrik bergilir.

Keberadaan uranium sendiri menjadi penting lantaran komoditi ini menjadi salah satu bahan bakar reaktor nuklir.

Amerika Serikat sejak dulu diketahui sudah ketergantungan dengan pasokan uranium dari Rusia, Kazakhstan dan Uzbekistan.

Baca juga: Jet Tempur Sukhoi Su-35 Milik Rusia Dilengkapi Ruadal Anti Radiasi Menuju Medan Perang di Ukraina

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved