Pertimbangkan Permintaan Rusia, Presiden Ukraina Tak Lagi Desak Ingin Masuk NATO

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak lagi desak ingin menjadi anggota NATO sebagai sikap atas tuntutan Rusia untuk mengakhiri perang.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase Tangkapan Layar The Guardian
Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy bersumpah akan membalas dendam pada Rusia atas penembakan yang menewaskan sebuah keluarga sipil yang hendak mengungsi. 

Sementara Rusia mendorong pengakuan internasional atas Krimea sebagai bagian dari Rusia sejak aneksasinya pada tahun 2014, sangat sedikit yang bergabung.

"Mereka akan mengenali (Krimea) cepat atau lambat. Tidak ada jalan lain. Tapi kami siap untuk proses yang memakan waktu lama," ucap Kepala Krimea Sergey Aksyonov kepada TASS pada Desember 2021 lalu.

Krimea resmi menjadi bagian dari Rusia di mata dunia telah menjadi tuntutan Rusia selama bertahun-tahun.

Tetapi sekarang, para pejabat juga ingin Ukraina memisahkan diri dari dua wilayah separatis Donbas.

Daerah itu berada dalam keadaan konflik selama bertahun-tahun karena separatis pro-Rusia bertempur dengan pasukan militer nasionalis Ukraina.

Baca juga: Ibu Terbunuh Duluan, Gadis Ukraina Umur 6 Tahun Tewas Sendirian saat Mariupol Dikepung Tentara Rusia

Ditambah, menjelang invasi Moskow baru-baru ini ke Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka.

Zelenskyy mengatakan kepada ABC News bahwa menyerah pada tuntutan Rusia mengenai 2 wilayah tersebut tidak sesederhana kelihatannya.

Zelenskyy mengatakan "penting" baginya sebagai presiden untuk mempertimbangkan bagaimana orang-orang di wilayah itu akan hidup, termasuk mereka yang ingin menjadi bagian dari Ukraina.

Menjelang invasi, Rusia menyuarakan keprihatinan tentang kemampuan Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Para pejabat melihatnya sebagai ancaman bagi keamanan Rusia dan dalam mengeluarkan tuntutan, Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan kepada Reuters bahwa Ukraina merupakan ancaman yang lebih besar bagi Rusia daripada yang terjadi pada tahun 2014.

Baca juga: Rentetan Peristiwa yang Terjadi dalam Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-14

Dia sebagian mengaitkan ancaman itu dengan Ukraina yang menerima bantuan militer dari negara lain.

Sementara itu, Zelenskyy mungkin menerima menyerah pada keanggotaan NATO, menyerahkan bantuan militer yang diterima negara dapat menempatkan negara dalam posisi genting.

Apalagi, bukan hanya dukungan militer dari negara lain yang diinginkan Rusia.

Tuntutan keempat dalam daftar adalah bahwa Ukraina menghentikan semua aksi militer.

Peskov mengatakan Rusia berkomitmen untuk "menyelesaikan" demiliterisasi Ukraina.

Baca juga: AS Tolak Rencana Penyerahan Jet Tempur dari Polandia untuk Digunakan Ukraina Melawan Rusia

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved