Pertimbangkan Permintaan Rusia, Presiden Ukraina Tak Lagi Desak Ingin Masuk NATO

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak lagi desak ingin menjadi anggota NATO sebagai sikap atas tuntutan Rusia untuk mengakhiri perang.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase Tangkapan Layar The Guardian
Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy bersumpah akan membalas dendam pada Rusia atas penembakan yang menewaskan sebuah keluarga sipil yang hendak mengungsi. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Hingga hari ke-15 atau pada Kamis (10/3/2022) ini, perang antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina masih berlangsung.

Dilansir TribunewsSultra.com dari Newsweek, terbaru, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak akan menerima tuntutan Rusia untuk mengakhiri perang tanpa syarat.

Tetapi Zelenskyy terbuka untuk mencoba menemukan kompromi yang dapat mencakup tidak mengejar keanggotaan NATO.

Diketahui bahwa bergabung dengan NATO telah menjadi prioritas kebijakan luar negeri untuk Ukraina.

Namun Zelenskyy nampaknya menyiratkan kepada ABC News bahwa Ukraina bersedia untuk bernegosiasi mengenai masalah ini.

Baca juga: Kondisi Hari Ke-14 Perang Rusia Vs Ukraina: Evakuasi Warga hingga Terungkap Dokumen Rahasia Kyiv

Zelenskyy mengakui bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina.

Serta bahwa Zelenskyy menyebutkan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk meminta izin masuk ke NATO.

Meski demikian, Zelenskyy tidak akan menyerah pada setiap permintaan yang diajukan Rusia.

Adapun sejauh ini, perundingan damai yang diadakan oleh kedua negara itu hanya membuahkan sedikit hasil.

"Saya siap untuk berdialog," ujar Zelenskyy kepada ABC News.

Baca juga: Kebenaran Terkuak, FOTO Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Ikut Perang Lawan Rusia Adalah Hoaks

"Kami (Ukraina) tidak siap untuk menyerah karena ini bukan tentang saya, ini tentang orang-orang yang memilih saya." tegasnya.

Sebelumnya, pejabat Rusia mengajukan empat tuntutan untuk Ukraina agar invasi ini dapat berakhir.

Banyak di antaranya tidak mengejutkan karena Ukraina telah berada di daftar keinginan Rusia selama bertahun-tahun.

Untuk mengakhiri perang, Ukraina tidak boleh mengejar keanggotaan NATO atau Uni Eropa, mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia dan mengakui wilayah Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka.

Seiring dengan "mendinginkan" gagasan untuk bergabung dengan NATO, Zelenskyy mengatakan bahwa ada ruang untuk bernegosiasi di wilayah pendudukan dan republik yang tidak diakui.

Baca juga: Pemimpin Arab Saudi dan Uni Emirat Arab Tolak Telepon dari Biden Terkait Dampak Perang Rusia-Ukraina

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved