UPDATE Hari Ke-14 Perang Rusia Vs Ukraina: Sepakati Gencatan Senjata Baru di 5 Kota
Memasuki hari ke-14 perang, Rusia mengumumkan gencatan senjata baru yang akan diberlakukan di 5 kota di Ukraina, Rabu (9/3/2022) pagi.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Memasuki hari ke-14 perang, Rusia akhirnya mengumumkan gencatan senjata yang baru dengan Ukraina.
Gencatan senjata ini dalam rangka membentuk 'koridor kemanusiaan' untuk warga sipil yang akan melarikan diri atau mengungsi.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari Daily Mail UK, gencatan senjata sementara yang akan diberlakukan di 5 kota di Ukraina ini rencananya dimulai pada Rabu (9/3/2022) pagi waktu setempat.
Rusia mengklaim akan mematuhi gencatan senjata ini guna menyediakan 'koridor kemanusiaan' bagi warga sipil di Ibu kota Ukraina, Kiev dan empat kota lain yang ingin melarikan diri dari bom pasukan militer Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pasukan militer Rusia akan berhenti menembak mulai Rabu (9/3/2022) pukul 10.00 waktu Moskow.
Baca juga: Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Gagal Lagi? 21 Warga di Kota Sumy yang Hendak Mengungsi Tewas
Gencatan senjata dan koridor kemanusiaan ini diberlakukan di Kota Kiev, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mizintsev kepada kantor berita Tass Rusia.
Pejabat senior mengklaim bahwa informasi tentang koridor yang diusulkan akan dikirim ke Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.
Namun, upaya untuk membebaskan Kota pesisir Mariupol yang terkepung telah terancam oleh laporan penembakan Rusia yang baru.
Sebelumnya pada Selasa (8/3/2022), Vereshchuk mengatakan bahwa pihak berwenang sekali lagi tidak dapat mengevakuasi warga sipil karena serangan pasukan militer Rusia.
Baca juga: Rusia Gencatan Senjata Kemanusiaan, Warga Ukraina Dievakuasi Lewati Kotanya yang Hancur
Pasukan militer Rusia telah mengepung kota-kota Ukraina dan memotong makanan, air, panas dan obat-obatan dalam bencana kemanusiaan yang berkembang.
Tetapi selama berhari-hari, upaya koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dengan aman telah tersandung di tengah pertempuran yang terus berlanjut dan keberatan terhadap rute yang diusulkan.
Sementara itu, Mizintsev sebelumnya mengatakan pihak berwenang Ukraina hanya menyetujui satu rute evakuasi sipil dari daerah-daerah yang terkena dampak pertempuran.
Baca juga: Rusia Umumkan Gencatan Senjata Terbatas, Ukraina Tolak Rencana Rute Evakuasi Warga Sipil
Yakni dari 10 yang diusulkan, termasuk 5 menuju wilayah yang dikendalikan oleh Kiev.
Dampak invasi Rusia ke Ukraina ini menyebabkan krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II semakin parah.
Pejabat PBB melaporkan bahwa 2 juta orang kini telah meninggalkan Ukraina.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)