Minyak Goreng Langka di Sultra
Tak Hanya Minyak Goreng, Harga Beras, Gula, Daging, Cabai, Bawang Melonjak di Kendari, Stok Sembako?
Tak hanya minyak goreng, harga beras, gula, daging, cabai, hingga bawang melonjak di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tak hanya minyak goreng, harga beras, gula, daging, cabai, hingga bawang melonjak di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kebutuhan pokok atau sembako dan komoditi pangan yang harganya naik berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com disejumlah pasar tradisional di ibu kota Provinsi Sultra ini, pada Rabu (9/3/2022).
Pasar tradisional tersebut di antaranya Pasar Baruga, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.
Selain itu, Pasar Korem dan Pasar Basah Mandonga, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga.
Berdasarkan pantauan, tak hanya minyak goreng, harga beras, gula, daging, cabai, hingga bawang, juga mengalami kenaikan.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Kendari Capai Rp135 Ribu Per 2 Liter, Berikut Update Stok Pasar Tradisional
Pedagang sembako di Pasar Baruga, Sainal (38), menyebut, kenaikan banderol sembako dan komoditi pangan tersebut bervariasi.
Gula pasir curah misalnya kini dibanderol berkisar Rp15 ribu-Rp 16 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya hanya Rp13 ribu per kg.
Menurutnya, kenaikan harga eceran tersebut seiring lonjakan banderol pembelian grosir di agen.
Harga grosir kini mencapai Rp560 ribu per karung 50 kg atau melonjak hingga Rp100 ribu per karung.
“Itu gula timbang. Jadi sekarang modal saja sudah Rp15 ribu," katanya kepada TribunnewsSultra.com.

"Saya tidak tahu nanti mau dijual berapa, antara Rp17 ribu-Rp18 ribu per kilonya,” jelasnya menambahkan.
Harga gula kemasan juga melonjak sebulan terakhir ini, dari Rp13 ribu menjadi Rp15 ribu.
Harga Beras Naik
Sainal menambahkan berbagai komoditas sembako lainnya yang mengalami kenaikan harga di antaranya beras.
“Beras sudah tidak bisa diecer Rp8 per kilo karena kenaikan pertahunnya saat ini mendekati Rp500 ribuan per karung. Sementara, sebelumnya seharga Rp420 ribu per karung,” jelasnya.
Baca juga: 3 Pasar di Kota Kendari Harga Bawang, Cabai, Beras hingga Gula Naik Tajam, Minyak Goreng Rp120 Ribu
Kenaikan harga juga dikonfirmasikan pedagang Pasar Basah Mandonga, Suriati, yang ditemui TribunnewsSultra.com.
Dia menyebut banderol komoditas tersebut sudah naik sejak Februari 2022 lalu.
Menurutnya, harga beras kini senilai Rp440 ribu per karung dari sebelumnya hanya Rp480 ribu.
Beras merah juga mengalami kenaikan dari Rp480 ribu-Rp500 ribu per karung menjadi Rp600 ribuan.
Beras ketan saat ini seharga Rp700 ribu per karung dari sebelumnya berkisar Rp500 ribu per karungnya.
Selain beras, kacang ijo juga mengalami kenaikan harga Rp600 ribu per karung dari sebelumnya Rp530 ribu.
Kacang kedelai biasanya Rp550 per karung ribu kini naik menjadi Rp625 ribu.
Sementara, banderol kacang tanah justru turun dari Rp140 ribu per karung menjadi Rp130 ribu.
“Eceran Rp14 ribu per kilo, kedelai Rp12 ribu per liter, kacang ijo Rp19 per kilo. Beras rata Rp9 ribu per liter,” ujar Suriati.
Kenaikan Harga Cabai dan Bawang
Pedagang Pasar Baruga lainnya, Uci (20), menyebut kenaikan harga juga terjadi pada bawang dalam dua pekan terakhir ini.
Bawang merah dan bawang putih naik berkisar Rp35 ribu-Rp38 ribu per kg dari sebelumnya Rp25 ribuan per kg.
Senada disampaikan pedagang di Pasar Korem, Hasma, yang ditemui TribunnewsSultra.com, secara terpisah.
Baca juga: Update Stok Minyak Goreng di Sulawesi Tenggara Diungkap Disperindag, Kondisi Kendari, Konawe, Baubau
Menurutnya, harga bawang merah dan putih naik menjadi Rp35 ribu per kg dari banderol sebelumnya hanya Rp30 ribuan per kilo.
“Harga perkarungnya sudah mencapai Rp500 ribu. Ini mulai naik seminggu belakangan, pasokannya dari Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Penjual Pasar Korem, Johra, mengatakan, kenaikan harga juga berlaku untuk berbagai jenic cabai.
Cabai rawit misalnya kini dibanderol mencapai Rp45 ribu per kg dari sebelumnya hanya berkisar Rp30 ribu-Rp 35 ribu per kg.
Cabai besar dan keriting harganya kini melonjak menjadi Rp40 ribu per kg dari sebelumnya hanya Rp30 ribu per kg.
Menurut Johra, stok cabai tersebut didapatkan dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Sebulan yang lalu naiknya, pembeli tidak terlalu mengeluh karena sudah biasa,” katanya.
Kenaikan Harga Daging
Baca juga: Sambil Desak-desakan Ratusan Emak-emak Antre Beli Minyak Goreng Harga Rp28 Ribu di Alfamidi Wawotobi
Sementara harga daging di Pasar Basah Mandonga juga mengalami kenaikan berkisar Rp10 ribuan per kilogram (kg).
Daging sapi misalnya biasanya dibanderol Rp130 ribu per kg kini naik menjadi Rp140 ribu per kg.
Penjual daging sapi di Pasar Basah Mandonga, Daeng Dabo mengatakan, kenaikan harga sudah terjadi sepekan terakhir ini.
“Sapinya dari Anggoya, Kendari. Kenaikan harganya karena banderol sapi di luar mahal,” katanya.
Meskipun harga daging naik, kata Dabo, sejauh ini tidak ada komplain dari warga.
“Tidak ada keluhan dari pembeli, mereka pada mengerti,” jelasnya.
Sedangkan, komoditas lainnya di pasar tradisional di Kota Kendari, Provinsi Sultra, sejauh ini masih terkendali.(*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)