Cara Mengatahui Identitas Asli di Aplikasi Kencan Online Untuk Hindari Modus Kejahatan Catfishing

Berikut cara mengetahui identitas asli seseorang di aplikasi kencan online untuk menghindari modus kejahatan catfishing.

Editor: Risno Mawandili
Kompas.com
FOTO ILUSTRASI - Berikut cara mengetahui identitas palsu seseorang di aplikasi kencan online untuk menghindari modus kejahatan catfishing. 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Berikut cara mengetahui identitas palsu seseorang di aplikasi kencan online untuk menghindari modus kejahatan catfishing.

Kejahatan via aplikasi kencan online kian menghawatirkan dengan beragam peristiwa dan korbannya yang meningkat.

Jenis kejahatan yang dikenal dengan istilah catfishing ini merupakan penipuan yang menggunakan identitas online palsu untuk mengelabuhi korban.

Dalam mengaplikasikan kejatannya, pelaku biasanya menggunakan foto dan informasi palsu.

Adapun identitas palsu itu biasanya diperoleh pelaku dari internet.

Baca juga: Kapan BLACKPINK, WINNER & iKON Comeback? Sosok Ini Bocorkan Album Terbaru Disiapkan YG Entertainment

Tak jarang pelaku menyertakan identitas palsu dengan baik sehingga dapat mengelabui orang lain.

Mereka menggunakan identitas palsu ini untuk mengelabui korbannya.

Setelah mampu meyakinkan korban, para pelaku langsung menjebak korban dalam berbagai modus penipuan yang berujung pada tindakan kriminal.

Tentu saja risiko ini telah dirasakan oleh mayoritas orang yang menggunakan aplikasi kencan online.

Fakta ini berbanding lurus dengan studi yang telah dirilis baru-baru ini.

Baca juga: Jadwal Liga Champions Live SCTV: UPDATE Man United, Real Madrid, Inter Milan, Bayern Munchen, Ajax

Baca juga: Detik-detik Kuntet Khalisa Dimakamkan di TPU Punggolaka Kendari Diantar Ribuan Pelayat

Menjelska bahwa 65 persen dari total 18.000 responden di 27 negara, termasuk Indonesia, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap aplikasi kencan online.

Bahkan, 15 persen dari total responden melaporkan bahwa mereka pernah mengalami penipuan.

Dari berbagai modus penipuan, catfishing menjadi modus operandi nomor satu dengan 51 persen dari mereka yang menjadi sasaran pernah terjebak di dalamnya.

Kebebasan internet memungkinkan siapa saja untuk membuat identitasnya sendiri, sehingga siapa pun dapat menjadi karakter apa pun yang diinginkan secara daring.

"Internet memungkinkan orang untuk melakukan identity play, dalam arti seseorang bisa membuat identitasnya sendiri sehingga Ia bisa menjadi apa saja karakter yang diinginkan di dunia maya," ujar Dewan Pengarah Siberkreasi / ICT Watch, Donny B.U.

Baca juga: Update Covid-19 Sulawesi Tenggara Senin, 7 Maret 2022, Satgas Catat Konfirmasi Positif 81 Kasus

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved