Ratusan Anak-anak Jadi Korban, Dewan Keamanan Ukraina Desak Rusia untuk Evakuasi Warga Sipil

Memasuki hari ke-9 serangan militer Rusia di Ukraina, membuat Dewan Keamanan Kiev mendesak untuk membentuk koridor kemanusiaan evakuasi warga sipil.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Istimewa
KOLASE FOTO Perang Rusia - Ukraina, telah mamasuki hari kesembilan dengan keteganan yang terus memuncak, Jumat (4/3/2022). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Memasuki hari ke-9 serangan militer Rusia di Ukraina, membuat Dewan Keamanan Kiev mendesak pelarian.

Kepala Dewan Keamanan Ukraina Oleksiy Danilov meminta Rusia untuk membuat koridor kemanusiaan untuk memungkinkan anak-anak, wanita, dan lansia untuk melarikan diri dari pertempuran.

Pada Jumat (4/3/2022) Danilov menyebut lebih dari 840 anak-anak telah terluka dalam perang antara Rusia dengan Ukraina ini.

Sehari sebelumnya, pemerintah Ukraina menyebutkan jumlah korban tewas yang merupakan anak-anak mencapai 28 jiwa.

Hal itu disampaikan Danilov menjelang perundingan putara terakhir antara delegasi Ukraina dan Rusia, yang direncanakan akhir pekan ini.

Baca juga: Tentara Rusia Menangis saat Telepon Ibunya hingga Ditenangkan Wanita Ukraina

Baca juga: Takut Negara Lain Ikut Perang, NATO Tolak Campur Tangan dalam Invasi Rusia ke Ukraina

Baca juga: Hari Kesembilan Perang Rusia Ukraina: Negosiasi Damai Tak Terwujud, Ini Sederet FAKTA yang Terjadi

“Pertanyaan tentang koridor kemanusiaan adalah pertanyaan No. 1,” ujar Danilov di Televisi Ukraina, Jumat (4/3/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari 9and10news.

“Anak-anak, wanita, lansia , apa yang mereka lakukan di sini?,” lanjutnya.

Sebagaimana diketahui bahwa pasukan Rusia telah mengepung dan memblokade beberapa kota besar di Ukraian bagian, termasuk Mariupol.

Selain itu, Rusia juga mencoba untuk memisahkan Ukraina dari Laut Hitam dan Laut Azov.

Pejabat Ukraina telah meminta bantuan dari Palang Merah dalam mengatur koridor keamanan warga sipil.

Baca juga: Warga Jepang Rusak Resto Makanan Rusia di Tokyo, Ternyata Pemiliknya Orang Ukraina: Ini Bahaya

Yakni dengan menggambarkan situasi di kota-kota yang diblokade sebagai "dekat dengan bencana."

Terbaru, pembangkit nuklir Zaporizhzhia Ukraina telah disita oleh pasukan militer Rusia.

Menurut otoritas setempat, hal ini terjadi setelah kebakaran yang dipicu oleh penembakan semalaman di fasilitas nuklir terbesar di Eropa tersebut.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, Kepala Badan Energi Atom Internasional mengatakan tidak ada kebocoran radiasi dalam peristiwa ini.

Namun, korban tewas akibat serangan udara Rusia di distrik perumahan di Ukraina bagian utara, Kota Chernihiv naik menjadi 47 orang.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved